Sinar Vinales makin terang ketika dia mampu menjuarai dua kompetisi balap sekaligus, yakni CEV Buckler 125GP dan European 125GP Championship.
Pada 2011, Vinales terjun ke dunia Grand Prix dengan berkompetisi di kelas 125cc dan mendapat gear Rookie of The Year di akhir musim saat usianya menginjak 16 tahun.
Setahun kemudian, kelas 125cc berganti nama menjadi kelas Moto3. Pada musim keduanya ini, Vinales mengalami performa yang cukup fluktuatif.
Pada akhir musim tersbut, Vinales menempati peringkat ketiga klasemen dengan torehan lima kemenangan.
Vinales akhirnya berhasil menjadi juara dunia pada musim ketiganya di Moto3 atau tepatnya pada 2013. Dia memenangi persaingan dengan Luis Salom dan Alex Rins.
Baca juga: Klasemen MotoGP Usai GP Qatar - Vinales Penguasa, Rossi Cuma Petik 4 Poin
Setelah juara di kelas Moto3, Vinales naik kelas ke Moto2 pada 2014. Secara mengesankan, dia mampu menjuarai tiga seri dan kembali dinobatkan sebagai Rookie of The Year di musim pertamanya.
Dengan pencapaian yang gemilang sepanjang kariernya, Vinales hanya satu tahun berkecimpung di Moto2.
Tahun berikutnya, Vinales naik kelas ke MotoGP. Dia membela tim Suzuki yang saat itu baru kembali berkompetisi di MotoGP setelah bertahun-tahun absen.
Musim perdana Vinales di MotoGP tak berjalan mulus. Dia depapan kali finis di luar 10 besar dan dua kali gagal menyelesaikan balapan dari 18 race.
Vinales menutup musim 2015 dengan beada di peringkat ke-12 klasemen pebalap MotoGP.
Baca juga: Hasil MotoGP Qatar 2021 - Vinales Juara Salip Bagnaia, Rossi Terlempar 10 Besar
Selanjutnya, musim 2016 menjadi tahun kebangkitan Vinales dan Suzuki. Dengan berbagai pengembangan yang membuat mesin motor GSX-RR lebih bertenaga, Vinales mulai mencuri perhatian.
Pada akhir musim tersebut, pebalap dengan nomor start 12 itu menempati peringkat empat klasemen pebalap.
Musim berikutnya, Vinales dikontrak tim Movistar Yamaha untuk mengisi kekosongan Jorge Lorenzo yang membelot ke Ducati. Di tim barunya itu, Vinales berduet dengan Valentino Rossi.
Selama membela pabrikan Yamaha, Vinales tidak pernah keluar dari lima besar klasemen akhir pebalap, kacuali pada musim 2020.
Pada 2020, Vinales hanya menempati peringkat keenam. Berbagai masalah motor YZR-M1 yang ditungganginya menjadi penyebab Vinales tidak maskimal.
Vinales masih bertahan bersama pabrikan Yamaha hingga saat ini, tetapi rekan duetnya bukan Rossi lagi, melainkan Fabio Quartararo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.