KOMPAS.com - Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menilai kehadiran Marc Marquez (Repsol Honda) sangat memengaruhi ambisinya menjadi juara dunia MotoGP.
Quartararo bahkan mengaku tidak ingin menjadi juara dunia MotoGP ketika Marc Marquez absen dalam persaingan.
Sebab, Quartararo menilai Marc Marquez adalah pebalap MotoGP terkuat saat ini.
Pernyataan Quartararo kali ini berkaitan dengan jalannya Kejuraan Dunia MotoGP 2020.
Pada musim 2020, Quartararo yang masih membela Petronas Yamaha SRT sempat mendapat predikat kandidat kuat juara dunia MotoGP.
Predikat itu disematkan setelah Quartararo sukses menjadi pemenang dua seri pembuka, yakni MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia.
Baca juga: Demi Tampil Oke pada MotoGP 2021, Quartararo Bertekad Kendalikan Emosi
Peluang Quartararo untuk menjadi juara dunia MotoGP 2020 semakin terbuka setelah sang juara bertahan, Marc Marquez, dipastikan absen sampai akhir musim.
Marc Marquez terpaksa absen sampai akhir musim karena menderita cedera retak tulang lengan kanan seusai mengalami kecelakaan higside pada MotoGP Spanyol.
Namun, keuntungan itu tidak berhasil dimanfaatkan Fabio Quartararo.
Quartararo justru tidak bisa menjaga konsistensi hingga akhirnya harus merelakan gelar juara dunia MotoGP 2020 kepada pebalap Suzuki Ecstar, Joan Mir.
Joan Mir berhak menjadi juara dunia MotoGP 2020 karena tampil sangat konsisten dengan rincian tujuh podium dan satu kali menjadi pemenang dari 14 seri yang digelar.
Di sisi lain, Quartararo dengan tiga kemenangan harus puas menempati peringkat delapan klasemen akhir pebalap MotoGP 2020.
Melihat persaingan musim lalu, Quartararo mengakui dirinya tidak pantas menjadi juara dunia MotoGP karena gagal menjaga konsistensi.
Baca juga: Penjelasan Marc Marquez soal Quartararo Gagal Bersinar di MotoGP 2020
Namun, Quartararo tidak setuju dengan anggapan bahwa dirinya telah membuang kesempatan menjadi juara dunia MotoGP ketika Marc Marquez absen.
Sebab, Quartararo dengan tegas menyatakan tidak ingin menjadi juara dunia MotoGP tanpa bersaing dengan Marc Marquez yang menurutnya pebalap terbaik.
"Saya tahu potensi saya. Saya percaya bahwa saya memiliki kemampuan untuk bersaing di setiap balapan. Apa yang terjadi musim lalu sangat memengaruhi saya," kata Quartararo dikutip dari situs Diario AS.
"Banyak orang mengatakan bahwa musim 2020 adalah waktu yang tepat untuk menjadi juara dunia karena Marc Marquez tidak tampil," tutur Quartararo.
"Namun, saya tidak memiliki pikiran itu karena saya memang tidak mau (juara ketika Marc Marquez absen)," ucap Quartararo menambahkan.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya berhasil menjadi juara dunia ketika Marc Marquez absen. Mental itu seharusnya dimiliki pebalap lain," ujar Quartararo.
"Saya sangat menantikan kembalinya Marc Marquez. Saat dia hadir di lintasan, kami merasa persaingan juara dunia MotoGP berada di dimensi lain," tutur Quartararo menambahkan.
"Saya hanya ingin menjadi juara dunia saat Marc Marquez ikut bersaing dan kalendar MotoGP sudah kembali normal," ucap Quartararo.
Baca juga: Meski Lama Cedera, Marc Marquez Diyakini Tetap di Level Tertinggi
Awal bulan ini, Marc Marquez kembali naik meja operasi untuk kali ketiga.
Marc Marquez harus menjalani operasi ketiga karena terapi kejut yang digunakan untuk menyembuhkan cedera patah tulang lengan kanannya tidak membuahkan hasil maksimal.
Agenda dari operasi ketiga Marc Marquez adalah memasang pelat titanium baru sekaligus pemindahan/pencangkokan bagian tulang pinggul (yang kaya sel darah merah) ke lengan kanannya.
Setelah operasi ketiga, Marc Marquez diprediksi membutuhkan waktu 12 pekan atau tiga bulan untuk pulih dan bisa kembali balapan.
Marc Marquez tentu harus mempercepat proses pemulihan itu jika ingin tampil pada seri pembuka MotoGP musim depan yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Maret 2021 di Qatar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.