Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kemenangan Terbaik Valentino Rossi di MotoGP

Kompas.com - 12/04/2020, 20:50 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber BT Sport

KOMPAS.com - Pebalap senior  Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, memilih tiga kemenangan favorit selama 18 tahun kariernya di MotoGP.

Hingga saat ini, Valentino Rossi tercatat sudah meraih 115 kemenangan MotoGP.

Ketika diminta memilih tiga kemenangan favorit, Valentino Rossi menyebut GP Afrika Selatan 2004, GP Amerika Serikat 2008, dan GP Catalunya (Barcelona, Spanyol) 2009.

"Saya punya tiga kemenangan favorit, pertama adalah di Sirkuit Welkom (Afsel), yang merupakan debut saya di Yamaha tahun 2004," kata Rossi dikutip dari situs BT Sport.

"Kemudian ada duel sengit dengan Casey Stooner di Sirkuit Laguna Seca (Amerika Serikat) 2008," ujar Rossi.

"Terakhir, pertempuran hingga tikungan terakhir dengan Jorge Lorenzo di Barcelona 2009. Ketiga kemenangan itu yang terbaik menurut saya," kata Rossi menambahkan.

Baca juga: Yamaha Siap Pisah dengan Rossi, MotoGP 2020 Bakal Jadi Musim Terakhir The Doctor

Tiga kemenangan itu memang memiliki cerita tersendiri untuk Rossi.

Kemenangan di Sirkuit Welkom membuat Rossi menjadi pebalap MotoGP pertama yang mampu menang pada balapan debut bersama dua tim berbeda.

Pada GP Amerika Serikat 2008, Rossi dan Stooner terlibat duel sengit sejak balapan dimulai. Rossi dan Stooner saling salip dan terus berada di dua posisi terdepan.

Stooner saat itu sedang naik daun karena berstatus juara bertahan MotoGP bersama Ducati.

Rossi pada akhirnya berhasil menang setelah Stooner terjatuh saat balapan menyisakan dua putaran lagi.

Rossi terlihat sangat emosional dengan melakukan selebrasi mencium aspal tidak lama setelah melewati garis finis.

Kemenangan itu dinilai menjadi salah satu kunci keberhasilan Rossi meraih gelar juara dunia MotoGP untuk kelima kalinya.

Baca juga: Penyesalan Lorenzo dan Kecerdikan Rossi pada MotoGP Catalunya 2009

Adapun di GP Catalunya 2009, Rossi keluar sebagai pemenang setelah di tikungan terakhir berhasil menyalip Jorge Lorenzo.

Duel GP Catalunya 2009 itu sangat menarik karena Rossi dan Lorenzo disebut terlibat perang dingin sejak 2008.

Kini Rossi yang sudah berusia 41 tahun berada di pengujung karier balapnya. Rossi mengaku bersyukur karena selalu mendapatkan rival hebat yang membuat dirinya berkembang sebagai pebalap.

"Saya selalu menikmati duel sengit melawan Max Biaggi, Sete Gibernau, dan kemudian Jorge Lorenzo," kata Rossi.

"Ketika anda memiliki persaingan dan rival hebat, itu adalah bahan bakar saya untuk terus menaikkan level balapan saya," ujar Rossi.

"Terkadang, rivalitas itu sampai menjadi sesuatu yang sangat personal. Jadi saya memiliki energi lebih untuk bisa mengalahkan para rival," tutur Rossi menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Liga Italia
Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com