MotoGP Mulai Tak Menarik, Sikap "Ramah" Pebalap Jadi Penyebab

KOMPAS.com - Jorge Lorenzo menilai bahwa pamor MotoGP mulai meredup akibat sikap para pebalap yang terlalu bersahabat dengan rival-rival mereka.

MotoGP saat ini dinilai tidak semenarik dulu. Ajang balap motor Grand Prix itu bahkan dianggap sudah kalah populer dari balapan jet darat, Formula One (F1).

Penilaian tersebut menjadi bahan yang menarik untuk diulas. Eks pebalap Yamaha dan Honda Jorge Lorenzo coba memberikan pendapatnya soal kondisi MotoGP terkini.

Jorge Lorenzo berpendapat bahwa turunnya pamor MotoGP saat ini disebabkan karena sikap para pebalap sendiri.

Di mata Lorenzo, semua rider MotoGP sekarang terlalu bersahabat dengan para rival, baik di dalam maupun luar lintasan.

“Pertempuran tanpa henti membuat penonton bersorak. Tapi hal-hal telah berubah. Sekarang mereka semua tampak seperti teman," kata Lorenzo, dikutip dari AS, Selasa (30/8/2022).

Dalam beberapa tahun terakhir, MotoGP memang tampak jauh berbeda dibanding ketika Lorenzo masih bersaing dengan Valentino Rossi, Casey Stoner, dan juga Marc Marquez.

Aksi luar biasa di atas trek kerap terjadi setiap akhir pekan, bahkan rivalitas dibawa sampai ke luar lintasan balap.

Para pencinta MotoGP mungkin masih ingat kejadian di Sepang 2015 saat Rossi terlibat duel sengit dengan Marquez.

Kemudian di Jerez pada 2011 ketika Casey Stoner bersaing ketat dengan The Doctor alias Valentino Rossi.

Duel-duel sengit semacam itu tentu menimbulkan gesekan antarpebalap dan tak jarang berujung perang kata-kata.

Sebaliknya, saat ini para pebalap justru menunjukkan rasa respek tinggi terhadap pesaing-pesaing mereka.

Salah satu contohnya terlihat selepas balapan MotoGP Austria 2022 di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (21/8/2022) rampung digelar.

Duo Ducati Francesco Bagnaia dan Jack Miller, serta Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Aleix Espargaro (Aprilia), berkumpul di salah satu sudut lintsan untuk memberi ucapan selamat satu sama lain.

Seperti yang pernah terjadi antara Quartararo dan Miller. Mereka saling menuduh terlalu agresif saat membalap.

"Quartararo pernah tidak berbicara dengan Bagnaia seperti yang saya lakukan dengan Rossi. Lalu, Pecco tidak berbicara dengan Martin seperti yang dilakukan Valentino dengan Stoner," kata Lorenzo.

"Jadi, menurut saya, rivalitas tetap ada dengan citra yang mengutamakan sportivitas di atas segalanya," imbuh Lorenzo.

Terobosan Dorna

Dorna Sports melakukan terobosan untuk meningkatkan kembali popularitas MotoGP, yakni dengan menerapkan Sprint Race mulai musim 2023.

Sprint race MotoGP akan digelar di setiap grand prix tahun 2023 dan dijalankan pada hari kedua atau Sabtu pada waktu yang biasanya diambil oleh Q1 dan Q2.

Jumlah lap sprint race hanya setengah dari total lap balapan utama yang digelar setiap hari Minggu, sekitar 10-15 putaran. 

Adapun jumlah poin yang diperebutkan di sprint race juga hanya setengah dari total poin balapan utama.