KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengalami crash saat tampil pada latihan bebas kedua (FP2) MotoGP Indonesia atau yang memiliki nama resmi Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Sesi FP2 MotoGP Indonesia berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Jumat (18/3/2022) siang WIB.
Pebalap asal Spanyol itu mengalami kecelakaan ketika sesi FP2 tersisa beberapa detik.
Marc Marquez tergelincir dari motornya dengan kecepatan tinggi saat melintasi Tikungan 11 Sirkuit Mandalika.
Marquez bukan satu-satunya pebalap MotoGP yang terjatuh saat FP2. Pemenang MotoGP Qatar Enea Bastianini juga mengalami hal serupa.
Meski demikian, Bastianini mampu menyelesaikan latihan bebas kedua pada posisi kelima setelah mencatatkan waktu lap 1 menit 31,921 detik.
Ujian Para Marshal
Beberapa kecelakaan tersebut sekaligus menguji kinerja marshal rescue dan sistem digital flag marshal.
Digital flag marshal merupakan hal baru di dunia MotoGP karena baru tahun ini menjadi perlengkapan wajib di lintasan. Peran digital flag marshal ini penting dalam membantu flag marshal di setiap posnya.
"Kalau dari sisi digital flag dibantu secara manusia juga dengan marshal memegang bendera," kata Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, kepada Kompas.com.
"Dari sisi digital flag tak ada masalah, kami sudah mencoba dari hari Rabu. Alatnya sendiri dioperasikan dari Race Control dan berhubungan dengan petugas pemegang bendera di sekitar sirkuit," katanya.
Priandi juga menambahkan, kinerja rescue marshal dalam kecelakaan-kecelakaan tersebut telah memuaskan.
"Terkait rescue marshal tak masalah, hari ini pun kami sudah deploy 400-an marshal yang sebagian sudah bekerja di WSBK dan di pre-season," ujarnya.
"Kemudian, kami juga tambahkan training di kelas dan lapangan. Marshal sama sekali tak ada halangan."
Salah satu hal menarik saat insiden-insiden di Sirkuit Mandalika adalah waktu yang diperlukan bagi para marshal untuk mencapai pebalap yang terjatuh.
Hal ini dikarenakan luasnya area gravel di beberapa titik di sekitar lintasan sehingga ada jarak sekitar 100 meter lebih antara tembok dengan aspal sirkuit.
"Ya, memang jarak para marshal dari tembok lintasan ke trek terhitung jauh tetapi itu pertukaran yang memang harus terjadi untuk keselamatan para pebalap," ujar Denny Pribadi, pebalap nasional yang juga berperan sebagai supir safety car pada event-event non balapan di Sirkuit Mandalika.
"Sebagai rider, saya akan senang dengan area run off yang lebih besar ini. Kita juga harus berpikir bahwa area run off yang besar ini akan membuat Sirkuit Mandalika punya potensi pengembangan yang jauh lebih besar dalam 10 tahun ke depan seiring makin cepatnya kecepatan motor dan kemajuan teknologi," tutur pria yang juga memiliki lisensi Clerk of Course untuk event-event nasional ini.
"Hal ini berbeda dari misalnya Sirkuit Sentul yang pengembangannya terbatas oleh minimnya area di sekitar lintasan," ujarnya.
https://www.kompas.com/motogp/read/2022/03/19/05000008/aksi-pebalap-di-sirkuit-mandalika--insiden-crash-marquez-hingga-bastianini