Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Valentino Rossi Cerita Kapan Krisisnya di Yamaha Dimulai

KOMPAS.com - Valentino Rossi mengakhiri Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 dengan hanya mengoleksi 66 poin. Pebalap gaek tersebut pun mengutarakan kapan awal kemerosotan performa Yamaha.

Koleksi 66 poin walau dari hanya 14 seri musim kemarin merupakan raihan terburuk Valentino Rossi sepanjang dua dekade karier MotoGP-nya.

Sebelum ini, raihan poin terendah Valentino Rossi adalah 139 poin pada musim pertamanya memperkuat Ducati pada 2011.

Musim lalu, Rossi adalah pebalap Yamaha dengan raihan angka paling rendah.

Ia terpaut 92 poin dari anak didiknya di VR46 Riders Academy, Franco Morbidelli, yang berhasil finis di peringkat kedua klasemen akhir Kejuaraan Dunia MotoGP 2020.

Menatap musim baru MotoGP bersama tim Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi mengatakan pada sebuah wawancara dengan Speedweek bahwa ia sadar betul akan perlunya perbaikan perihal kecepatan.

Rossi meminta Yamaha untuk melakukan perbaikan chassis agar bisa mengambil keuntungan dari grip lebih baik roda Michelin di tengah tikungan.

Rossi pun mengharapkan pengembangan di sisi aerodinamis supaya motor M1 bisa lebih kompetitif di straight.

Selain itu, Rossi juga cerita soal awal dimulainya krisis di Yamaha, yakni pada 2017.

"Menurut saya, tahun tersebut krusial bagi Yamaha dan M1. Itu adalah momen di mana kami mulai menderita," ujar juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut.

"Hingga 2016, motor kami sangat kompetitif, kami bisa memenangi balapan dan titel."

"Mulai tahun 2017, kami mengalami lebih banyak kesulitan. Agar menjadi kompetitif, kami harus melakukan apa yang telah dikerjakan tim-tim pabrikan lain: Mengembangkan diri."

Menilik hasil-hasil seputar musim tersebut pun kita bisa melihat apa yang dibicarakan Rossi.

Rossi finis di peringkat kedua klasemen akhir pebalap dari 2014-2016. Namun, ia melorot ke peringkat kelima pada 2017 sebelum rebound lagi ke posisi ketiga pada 2018.

Namun, hal lain akan terlihat apabila kita melihat jumlah kemenangan.

Rossi hanya bisa sekali membawa motor M1 tersebut finish sebagai yang tercepat dalam tiga tahun terakhir.

Kemenangan terakhir Rossi di kelas premier terjadi pada MotoGP Belanda 2017.

Setelah itu, finis tertingginya adalah peringkat kedua yang berhasil ia torehkan hanya empat kali dari 58 balapan yang ia ikuti sejak hasil di Sirkuit Assen tersebut.

Rossi pun juga mengutarakan permasalahan yang dialami oleh motor M1 versi 2020 yang ia pakai musim lalu.

"Kami benar-benar memiliki waktu sulit dengan grip di roda belakang," tuturnya lagi.

"Jika kami tak bisa lakukan itu, sangat sulit untuk mengendarai motor dan menjadi kompetitif."

"Ini adalah poin paling penting, tanpa melupakan bahwa kami juga harus berkembang."

https://www.kompas.com/motogp/read/2021/01/09/21200048/valentino-rossi-cerita-kapan-krisisnya-di-yamaha-dimulai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke