JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pengalaman tak terlupakan bagi para penonton konser Coldplay adalah menyaksikan warna-warni yang menyala mengikuti irama musik.
Coldplay meninggalkan sebuah standar yang cukup tinggi untuk urusan satu ini.
Warna-warna itu didapatkan penonton dari gelang wristband yang dibagikan sebelum memasuki area konser.
Gelang kecil berwarna putih itu memiliki peran yang sangat besar ketika lampu stadion dimatikan dan Chris Martin memulai konser Coldplay.
Baca juga: Drummer Coldplay Unggah Foto di Tengah Konser, Ada Gambar Monas
Xyloband juga wajib dikembalikan ketika penonton telah selesai menyaksikan penampilan Coldplay.
Coldplay biasanya mencatat dalam hitungan persen seberapa banyak penonton mengembalikan Xyloband mereka di konser selanjutnya.
Lantas, apa sebenarnya Xyloband? Bagaimana cara kerjanya? Dan sejak kapan itu digunakan oleh Coldplay?
Xyloband adalah gelang yang berisi dioda pemancar cahaya dan penerima frekuensi radio yang diluncurkan oleh RB Concepts Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Clive Banks dengan penemu Jason Regler.
Baca juga: Pamer Gambar Monas di Drum, Will Coldplay: Butuh Waktu 25 Tahun untuk Sampai ke Jakarta
Lampu di dalam gelang dapat dikontrol oleh program perangkat lunak, yang mengirimkan sinyal ke gelang, memerintahkan untuk menyala atau berkedip, misalnya.
Versi satu warna tersedia dalam warna hijau, biru, kuning, merah, merah muda, dan putih.
Xyloband terbuat dari material plastik tebal dengan LED di dalamnya.
Ada pula penerima sinyal radio yang ditempatkan di dalam gelang tersebut.
Penerima sinyal itu akan menerima sinyal nirkabel dari pengontrol yang dikirimkan oleh operator.
Baca juga: Chris Martin Singgung soal Kemanusiaan di Konser Coldplay Jakarta
Operator Xyloband dapat mengontrol Xyloband dalam radius 300 meter.
Operator pengontrol atau perangkat lunak laptop dapat memprogram semua gelang atau hanya gelang dengan warna tertentu untuk berkedip dan mati pada interval tertentu dan saat-saat tertentu.