Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Ernest Prakasa Diserang di Twitter gara-gara Sebut Magang Bukan Cari Duit

Kompas.com - 31/08/2023, 14:26 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika sekaligus film maker Ernest Prakasa merekomendasikan para mahasiswa untuk fokus mencari pengalaman ketika melaksanakan program magang, bukan malah mencari uang.

Menurut Ernest, mahasiswa wajib untuk kuliah sambil bekerja maupun kuliah sambil magang.

Adapun hal tersebut dia sampaikan berdasarkan pengalamannya ketika menjadi mahasiswa di Fakultas Hubungan Internasional (HI) Universitas Padjajaran (Unpad).

"Kalau soal terganggu, me-manage waktu dan energinya pasti menantang. Cuman kuliah sambil kerja, kuliah sambil magang, I would highly recommend. Wajib malah menurutku," ujar Ernest dalam Roadshow Jernih Memilih x Gaspol! di Serambi Salihara, Minggu (27/8/2023). 

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Antara Gaji Tinggi, Passion, atau Lanjut S2?

Hanya saja, Ernest mendapati banyaknya mahasiswa yang merasa 'diperbudak' ketika magang.

Namun, dia menegaskan program magang adalah ajang untuk mencari pengalaman, bukan gaji.

Ketika menyampaikan pendapatnya tersebut, Ernest justru diserang di Twitter.

"Beberapa waktu lalu aku sempat diserang di Twitter, di akun-akun workfess atau confess-confess itu lah. Terus sender-nya cerita dia magang, kemudian digaji kecil dan sangat overwork. Ketika itu aku komentar, magang itu yang dicari memang bukan gaji, magang itu mencari pengalaman," tuturnya.

Menurut Ernest, mahasiswa harus memutar pola pikir mereka terkait magang.

Dia meminta agar mahasiswa berpikir bahwa mereka dapat menyerap pengalaman secara gratis melalui program magang.

Lagipula, kata Ernest, mereka harus menyadari bahwa mereka masih mahasiswa yang harus menuntaskan kuliahnya terlebih dahulu.

"Jadi mindset-nya, menurutku, kalau kita magang, mungkin ada momen-momen di mana teman-teman merasa, 'aku dimanfaatkan, masa aku cuma dibayar segini, tapi aku disuruh melakukan semua ini'. Mindset-nya harus diputar menurutku, dibalik. 'Aku enggak harus bayar, tapi aku bisa menyerap semua pengalaman ini'. Begitu," ungkap Ernest.

Baca juga: Alasan Pemerintah Bikin Kampus Merdeka, Dunia Kerja Sangat Beragam

"Kita kalau les saja kan kita bayar biaya kursus. Buatku tuh magang sebenarnya kita kayak lagi belajar, bukan cari duit. Kan kuliah saja belum beres," sambung dia.

Roadshow Jernih Memilih x Gaspol membahas soal peluang karir bagi para calon sarjana di Serambi Salihara, Minggu (27/8/2023).KOMPAS.com Roadshow Jernih Memilih x Gaspol membahas soal peluang karir bagi para calon sarjana di Serambi Salihara, Minggu (27/8/2023).
Atas pemikirannya itu, Ernest menekankan dirinya bukan berarti berpihak kepada para pengusaha.

Dia hanya ingin mahasiswa mengubah mindset mengenai magang, supaya mereka bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.

Dengan demikian, ketika sudah lulus dari universitas nanti, mahasiswa yang sudah lulus ini bisa memiliki banyak pengalaman ketika melamar pekerjaan.

Ernest meyakini program magang bisa membuat seseorang menjadi berbeda antara satu sama lain.

Baca juga: Pesan untuk Freshgraduate, Ernest Prakasa: Jangan Pernah Takut Bikin Salah

"Itu praktik langsung. Pertama terkait dengan job description-nya, artinya hal yang benar-benar kita kerjakan. Kedua dengan environment-nya. Ketemu bos tuh gimana. Ketemu rekan kerja yang nyebelin bagaimana, rekan kerja yang carmuk (cari muka) dan backstabber itu bagaimana. Kan itu langsung," kata Ernest.

Menurut Ernest, tanpa program magang, bisa saja mahasiswa akan kaget jika sudah masuk ke dunia kerja nanti, di mana ternyata dunia kerja tak seindah yang dibayangkan.

Pada akhirnya, Ernest mengatakan program magang sekaligus bisa menentukan kualitas seseorang.

"Makanya magang ini jadi kesempatan yang akan game changer, membedakan kualitas antara teman-teman yang kuliah sudah terekspos sama dunia kerja yang real, sama teman-teman yang pure hanya kuliah tok," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com