“Tapi tiap keliling saya dapat pangkat Kopral Kepala, waktu berangkat ke Libanon itu di sana saya sudah Kopral Kepala, ya tetap ngelawak di sana bukan perang, jadi pengalaman militer itu saya sudah banyak mengalami. Timor Timur tahun 81, 87,” tambah Tarzan.
Oleh sebab perjalanan ini, Tarzan akhirnya melekat dengan figur tentara, termasuk dari gestur dan gaya melawaknya yang tegas dan lempeng.
“Makanya saya sejak itu, lelucon tentara itu kan enggak bisa cengengesan, saya sering dibilang seram di luar tapi karena sering melawak depan tentara jadi saya lempeng aja kalau melawak,” ucap Tarzan.
Baca juga: Paling Disiplin, Tarzan Srimulat Tak Pernah Telat Datang Syuting
Diketahui, usai peristiwa G 30S yang disebut dilakukan oleh PKI, stabilitas keamanan di Indonesia menjadi terganggu.
Ketika terjadi penumpasan PKI pada medio tahun 1965-1966, pihak militer juga melakukan pengawasan ketat terhadap setiap kegiatan di Masyarakat, termasuk dalam berkesenian.
Ada pun, Tarzan mulai terjun ke dunia seni lawak sejak tahun 1960. Tarzan memulai sejak dirinya duduk di bangku SMP.
Pelawak kelahiran 24 April 1945 ini mengawalinya melalui seni ludruk, sampai pada tahun 1979, Tarzan bergabung dengan kelompok lawak legendaris Srimulat yang melambungkan namanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.