Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pelecehan Seksual di Miss Universe Indonesia, Kuasa Hukum: Finalis Difoto hingga Dibentak

Kompas.com - 14/08/2023, 19:23 WIB
Revi C. Rantung,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum para korban dugaan pelecehan seksual di Miss Universe Indonesia, Melissa Anggraini, menyebut beberapa kliennya telah diperiksa di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023). .

“Alhamdulillah sudah dilakukan pemeriksaan terhadap tujuh korban dan dua saksi, sudah selesai semuanya memberikan keterangan,” kata Melissa Anggraini.

Melissa membeberkan peristiwa yang dialami kliennya pada 1 Agustus 2023 lalu saat proses body checking.

“Karena ada beberapa perbedaan dari keterangan masing-masing korban ini, bagaimana dugaan pelecehan itu dilakukan terhadap mereka,” ungkap Melissa.

Baca juga: 8 Orang Diperiksa Dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Miss Universe Indonesia

“Jadi ada yang diambil fotonya, ada yang dibentak, ada yang merasa terintimidasi. Itu sudah mereka sampaikan secara rinci di berita acara,” tambah Melissa.

Melissa mengatakan yang memberi keterangan berasal dari beberapa daerah.

“Yang memberikan ada yang dari Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat. Masing-masing dari mereka sudah memberikan bukti kepada kami dan sudah diberikan kepada pihak Polda,” tutur Melissa lagi.

Sebelumnya diberitakan, salah satu finalis Miss Universe Indonesia, PKN, melaporkan beberapa orang penyelenggara Miss Universe Indonesia yang diduga melakukan pelecehan seksual ke Polda Metro Jaya pada 7 Agustus 2023.

Baca juga: Cabut Lisensi Miss Universe Indonesia, Organisasi Miss Universe Tegaskan Tak Ada Body Checking

Adapun penyelenggara Miss Universe Indonesia yakni pihak PT Capella Swastika Karya.

Laporan PKN itu diterima pihak kepolisian Polda Metro Jaya dengan nomor register STTLP/B/4598/VIII/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.

Melissa Anggraini mengatakan, dugaan pelecehan seksual itu terjadi menjelang malam grand final tepatnya pada 1 Agustus 2023.

Dugaan pelecehan disebut terjadi pada proses body checking, yang dilakukan saat agenda fitting baju.

Menurut pelapor, para finalis diminta membuka busana, sementara di lokasi terdapat beberapa pria.

Baca juga: Pernyataan Poppy Capella soal Tuduhan Pelecehan Seksual di Miss Universe Indonesia

Sejumlah orang, menurut pelapor, kemudian mengambil foto para finalis yang sudah tidak mengenakan busana.

Direktur Nasional Miss Universe Indonesia, Poppy Capella, menegaskan bahwa dia tidak terlibat dan tidak mengetahui adanya dugaan pelecehan seksual tersebut.

Poppy juga mengancam akan melaporkan balik pihak-pihak yang telah menuduhnya ikut serta dalam dugaan pelecehan seksual di Miss Universe Indonesia tersebut.

“Mengenai adanya laporan polisi terkait dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang dialami oleh beberapa kontestan Miss Universe Indonesia,” tulis Poppy mengawali press release-nya dikutip pada Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Poppy Capella Bantah Terlibat Dugaan Pelecehan Seksual di Miss Universe Indonesia, Ancam Tuntut Balik

“Di mana berita-berita yang dimuat penuh dengan spekulasi dan ketidakbenaran dengan maksud menyudutkan saya sebagai National Director dan pemegang ijin Miss Universe Indonesia,” lanjut Poppy.

Poppy mengatakan, ia telah menyikapi dengan serius adanya laporan polisi tentang dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang dialami oleh beberapa kontestan Miss Universe Indonesia.

“Kapan pun dan dimana pun, Saya pasti akan berusaha mencegah dan tidak akan pernah berkompromi terhadap kekerasan seksual,” tulis Poppy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com