Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rekomendasi Film tentang Whistleblower, Seru dan Menegangkan!

Kompas.com - 03/07/2023, 15:05 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sikap Tessa yang berapi-api dan penuh gejolak ternyata tidak disukai oleh teman-teman Justin. Tessa dianggap mempersulit posisi pemerintah Britania Raya di Kenya.

Suatu hari, Tessa yang sedang pergi bersama rekan aktivisnya, Arnold Bluhm (Hubert Kounde) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Kematian Tessa ini menghancurkan hati Justin.

Berbekal posisinya sebagai diplomat, Justin pun melakukan perjalanan ke berbagai dunia untuk menguak konspirasi kotor yang tengah diselidiki Tessa.

Ia pun mempertaruhkan karier, hidup, dan nama baiknya untuk mengungkap rahasia tersebut.

5. The Post (2017)

The Post adalah film yang menceritakan peristiwa pembocoran dokumen rahasia negara pada 1971 yang dikenal dengan nama Pentagon Papers.

Baca juga: Perlindungan Hukum terhadap Whistleblower

Film ini digawangi oleh sutradara kondang AS, Steven Spielberg dengan dua bintang ternama Hollywood, Meryl Streep dan Tom Hanks.

Kisahnya dimulai saat analis militer AS Daniel Ellsberg (Matthew Rhys) mendokumentasikan perkembangan militer AS. Ia mengaku bahwa perang AS tidak akan membawa perdamaian bagi dunia.

Namun, pernyataan Ellsberg dibantah oleh Menteri Pertahanan AS Robert McNamara (Bruce Greenwood). McNamara menilai bahwa kedamaian dunia akan terwujud lewat perang di Vietnam.

Ellsberg pun kecewa dengan sikap pro-perang pemerintah AS. Ia kemudian menyalin dokumen rahasia perang Vietnam yang kemudian dikenal dengan nama Pentagon Papers dan mengirimnya ke surat kabar The New York Times.

Cerita kemudian menyoroti dua jurnalis The Washington Post, yakni Kepala Editor Ben Bradlee (Tom Hanks) dan atasannya Kay Graham (Meryl Streep).

Baca juga: Perbedaan Justice Collaborator dan Whistleblower

Bradlee mendesak Graham untuk ikut mempublikasikan dokumen rahasia itu guna menaikkan citra The Washington Post. Ia ingin surat kabar ini bisa bertindak lebih berani menentang pemerintah dan tidak hanya mempublikasikan hal-hal baik tentang pemerintah.

Namun, Graham dilanda dilema mendalam. Pasalnya, ia merupakan pebisnis yang kini dekat dengan sejumlah politikus besar AS.

Graham ingin bermain aman dengan mempertahankan koneksinya dengan pemerintah AS. Hal ini dilakukan demi keberlangsungan The Washington Post ke depannya.

Namun, hati kecilnya ingin bahwa The Washington Post menjadi media yang mendukung kebebasan pers bagi rakyat.

Pergulatan batin Graham semakin pelik dengan adanya perintah dari Gedung Putih yang melarang publikasi Pentagon Papers.

Baca juga: Dirut PLN Temui Pimpinan KPK, Bahas Sertifikasi Tanah hingga Whistleblower System

Dokumen rahasia ini dinilai bisa mengganggu stabilitas dan keamanan nasional. Pelaku penyebaran dokumen juga bisa dituntut secara hukum dan menjalani persidangan tingkat tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com