Padahal Ian Kasela menyebut tak ada kesalahan yang dilakukan Radja saat tampil di Malaysia.
“Nah itu yang kami bingung itu dari kami tiba di Johor sampai kami perform berakhir, enggak ada apa pun, terjadi komunikasi dengan si pelaku pun enggak ada, bertatap muka cuma sekali, berarti konteksnya tidak ada apa-apa,” tutur Ian.
“Enggak ada sama sekali (keterlambatan), saya yakinkan itu tidak ada. Kami melayani photo session juga,” ungkap Ian Kasela menambahkan.
Kecewa pelaku dibebaskan
Gitaris band Radja, Moldy, meminta agar kejadian ini harus diusut tuntas agar mengetahui motif pelaku.
Terlebih dari informasi terbaru, pelaku pengancaman itu juga sudah dibebaskan.
“Intinya permintaan kami masalah ini tetap diusut tuntas sampai kami tahu jawaban si tersangka kenapa dia memperlakukan kami seperti itu, apa alasannya,” kata Moldy.
Moldy tak memungkiri ada rasa trauma personel Radja.
“Kami cedera mental sampai ada beberapa fans di tempat peristirahatan yang mau bertemu Ian, dia (Ian) takut,” tutur Moldy.
LPSK dampingi Radja
Sementara itu Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban mengaku siap mendampingi Radja untuk kasus yang mereka alami.
Hal itu langsung disampaikan oleh Edwin Partogi Pasaribu selaku wakil ketua LPSK.
“Tentu kita berharap Radja sebagai musisi Indonesia dan aset negeri ini mereka telah memberikan sumbangan sebagai orang yang diundang di berbagai negara ini mendapatkan jaminan keselamatan keamanan atas profesinya,” tutur Edwin.
“Jadi kami memberikan dukungan dan siap membantu Radja agar dapat diselesaikan oleh kedua pihak negara,” ucap Edwin menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.