Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terpengaruh Petisi Online, Donnie Yen Tetap Naik Panggung di Oscar 2023

Kompas.com - 14/03/2023, 10:23 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Penampilan bintang laga Hong Kong Donnie Yen di malam Oscar, Minggu (12/3/2023) cukup menuai kontroversi.

Terlepas dari protes keras melarang Donnie Yen di Oscar, dia dan istrinya, model Hong Kong dan mantan ratu kecantikan Cissy Wang justru berjalan di karpet merah Oscar.

Outlet media Taiwan ETToday mengatakan bahwa langkah-langkah keamanan tampaknya telah ditingkatkan.

Spekulasi muncul itu mungkin disebabkan oleh netizen yang menyatakan niat mereka untuk muncul di karpet merah dan memprotes penampilan Donnie.

Di acara ini, Donnie bahkan naik ke atas panggung, memperkenalkan nominasi Best Original Song 'This Is A Life' dari film Everything Everywhere All at Once serta penampilan lagu oleh Stephanie Hsu, David Byrne dan Son Lux.

Baca juga: Penyebab Hampir 100.000 Orang Tanda Tangani Petisi untuk Mencopot Donnie Yen Jadi Presenter Oscar 2023

Aktor berusia 59 tahun ini memang tidak asing dengan Hollywood, pernah membintangi film seperti Rogue One, Mulan, dan yang terbaru, John Wick: Chapter 4.

Namun, tampaknya dia tidak terlalu disukai oleh netizen.

Sebuah petisi online yang dimulai oleh aktivis Hong Kong Henry Tong menuntut agar aktor tersebut diganti sebagai presenter berhasil mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan dalam waktu sekitar seminggu.

Mereka yang menandatangani petisi berbagi sejumlah alasan boikot.

Baca juga: Muncul Petisi, Donnie Yen Tetap Hadiri Oscar 2023 dan Beri Tepuk Tangan Meriah untuk Michelle Yeoh

Banyak yang mencela hubungan Donnie dengan partai yang berkuasa di China, Partai Komunis China.

Petisi tersebut mengklaim bahwa masuknya Yen sebagai presenter tamu di Oscar akan "merusak citra dan reputasi industri film dan menyebabkan kerugian serius terhadap hak asasi manusia dan nilai-nilai moral."

Pada bulan Januari tahun ini, aktor tersebut diumumkan sebagai salah satu anggota baru yang bergabung dengan komite penasehat politik China, Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC).

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Inggris GQ pada bulan Februari, ucapan Donnie menimbulkan kontroversi usai menggambarkan protes pro-demokrasi Hong Kong yang terjadi tahun 2019 sebagai "kerusuhan".

"Itu bukan protes, oke, itu kerusuhan. Saya tidak akan berada di sini berbicara tentang bagaimana mengubah perasaan orang tentang hal itu," kata Donnie GQ.

"Tapi pengalaman saya sendiri, seperti, Saya ada di sana, saya punya banyak teman yang ada di sana. Saya tidak ingin berpolitik. Banyak orang mungkin tidak senang dengan apa yang saya katakan, tetapi saya berbicara dari pengalaman saya sendiri."

Dia juga mengungkapkan ketidaksenangannya dengan "media Barat" seperti BBC dan CNN karena hanya menerbitkan cerita negatif tentang China.

Disaat petisi yang menyerukan pencopotan Donnie telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan dalam waktu seminggu, di situs web petisi online yang sama, petisi lain muncul dan menunjukkan dukungan untuk penampilan Donnie di Oscar.

Petisi itu berhasil mengumpulkan 13.000 tanda tangan dalam waktu sekitar tiga hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com