JAKARTA, KOMPAS.com- Pemilik akun TikTok mandi lumpur TM Mud Bath, Sultan Akhyar bantah dirinya melakukan eksploitasi terhadap orang-orang di desanya yang ikut melakukan live streaming.
Sultan mengatakan, memang awalnya hanya dia sendiri yang melakukan live streaming.
Namun penghasilan besar yang didapatkan setiap kali live tersebar di desanya, Setanggor, Nusa Tenggara Barat.
Ini membuat banyak orang tergiur untuk akhirnya mengikuti jejaknya.
"Teman saya cerita (ke tetangga) dapat uang banyak 2 jam 3 jam dapat Rp 700.000," ucapnya dikutip dari YouTube Pagi Pagi Ambyar Trans tv.
"Akhirnya nenek denger cerita, akhirnya pengin ikut," sambungnya.
Pria 29 tahun yang sempat bekerja di travel bandara Lombok itu mengaku sempat melarang orang lain mengikuti jejaknya.
Tapi karena alasan keuangan, warga di desanya memaksa dia untuk diperbolehkan live streaming mandi lumpur.
"Sudah saya larang, tapi dipaksa saya sama yang mau live," ujar Sultan.
"Saya sudah larang 'enggak usah live,' (yang mau ikut) sampai mohon, sampai meluk, nangis-nangis, mengiba, saya jadinya (izinkan)," sambungnya.
Disebutkan Sultan, kolam yang terlihat selama live itu dibuat sendiri olehnya.
Dia juga memiliki empat akun TikTok yang digunakan untuk melakukan live streaming.
Sementara itu, Nenek Raimin yang sebelumnya sempat ramai dikabarkan pingsan saat live streaming turut berbicara mengenai alasannya ikut live streaming itu.
Raimin membantah dirinya pingsan saat sedang live, di justru senang karena bisa ikut mandi lumpur.
"Saya ini yang miskin, untuk (uangnya) sembahyang, untuk belanja-belanja sendirian, (karena itu) saya mau ikut mandi (lumpur)," ucap nenek Raimin.