Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Wigung Wratsangka, MC Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Ternyata Lulusan Kedokteran UGM

Kompas.com - 16/12/2022, 10:50 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sosok Wigung Wratsangka, pranatacara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ternyata lulusan Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.

Selama acara pernikahan yang disiarkan langsung beberapa stasiun televisi itu, Wigung berhasil mencuri perhatian karena caranya menjelaskan dengan detail setiap prosesi yang dijalani Kaesang dan Erina.

Latar belakang profesinya sebagai dalang, membuat Wigung jadi lebih mudah untuk menjelaskan setiap rangkaian adat yang digunakan dalam pernikahan.

Hal ini juga baru disadarinya setelah dipaksa menjadi MC pernikahan untuk pertama kalinya, yang membuat Wigung banyak belajar dari orang lebih tua hingga perias pengantin.

"Loh kok materinya ada semua di wayang, lalu idiom-idiomnya, filosofinya, semuanya ada (di wayang)," kata Wigung dikutip dari YouTube Tribunnews.

Baca juga: Disebut MC Termahal di Jogja, Pranatacara Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Wigung Wratsangka: Waduh, Sama Sekali Enggak

Tapi berawal dari itu, Wigung yang awalnya berprofesi sebagai dalang, akhirnya banyak dipanggil orang untuk menjadi pranatacara pernikahan.

Padahal saat itu, Wigung baru saja masuk kuliah kedokteran UGM.

"Masuk fakultas kedokteran umum UGM tanpa tes, waktu itu tahun 86, baru dapat satu semester dicari (untuk jadi MC)," kenang Wigung.

"Disitulah dipaksanya, saya untuk jadi pembawa acara," lanjutnya.

Sejak saat itu, Wigung akhirnya mendapat banyak tawaran pekerjaan, sambil menyelesaikan kuliah.

Baca juga: Puji Sikap Erina Gudono di Balik Prosesi Akad Nikah, MUA Bennu Sorumba: The Real Princess

"Mulai semester 2, 3, 4 saya sudah laku ngemsi terus, itu yang kemudian membuat saya manja, dalam artian kalau ke manten lihat orang cantik-cantik, ganteng-ganteng, harum-harum, tertawa, bahagia, makanan enak," ujar Wigung.

"Pulang buka blangkon, sorjan, beskap, kain, ganti ke snelli jas, pakai jas dokter masuk bangsal lihat orang sakit, orang gereng-gereng, orang kesakitan," imbuhnya.

Dua profesi berbeda yang dijalani dalam waktu bersamaan itu membuat Wigung merasa stres.

Ada banyak pertentangan dirasakan Wigung setiap kali melepas pakaian tradisionalnya dan mengganti dengan jas dokter.

"Saya kok jadi stres sendiri. Lalu saya merasa bahwa 'oh barangkali passion saya tidak di situ, jiwa saya tidak di situ,'" ucapnya diiringi tawa.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com