JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Emil Mahyudin menyebut bahwa banyak festival musik yang berlangsung di Indonesia.
Kendati demikian, Emil menyayangkan bahwa hal tersebut tidak sepadan dengan kesediaan tempat yang mumpuni untuk penyelenggaraan festival musik.
"Masalah klasik di Indonesia, event itu banyak sekali, tapi kita enggak punya banyak venue yang memadai untuk menyelenggarakan event," kata Emil dalam jumpa pers di kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada Rabu (3/11/2022).
Baca juga: Penjelasan APMI soal Konser Musik yang Berujung Batal atau Ditunda
Alhasil, Emil mengatakan, tidak sedikit promotor musik di Indonesia menggunakan tempat lain yang sekiranya bisa menjadi tempat perhelatan festival musik.
"Kita harus pakai stadion olahraga, kemudian kita kadang pakai lapangan militer, kemudian juga pakai lapangan terbuka," kata Emil.
Hanya saja, kata Emil, hal tersebut memiliki risiko batal jika stadion olahraga atau layanan militer digunakan untuk keperluan lain.
Baca juga: APMI Berharap Tidak Ada Efek Domino Usai Kisruh Berdendang Bergoyang
Di sisi lain, Ketua Umum APMI, Dino Hamid, menyadari bahwa terjadi imbas yang cukup besar usai kisruh dalam perhelatan Berdendang Bergoyang Festival yang berujung pada pencabutan izin keramaian dari kepolisian.
Sebagai pihak yang mengadvokasi promotor di Tanah Air, Dino Hamid, berharap tidak ada efek domino dari kisruh Berdendang Bergoyang yang membuat polisi harus menghentikan festival tersebut.
Baca juga: Ketika Asosiasi Promotor Musik Indonesia Angkat Bicara soal Kisruh Pertunjukan Musik...
Dino Hamid melihat bahwa festival musik menjadi salah satu pemasukan ekonomi negara usai Tanah Air dilanda pandemi Covid-19.
"Jadi kami itu ingin yang salah diperbaiki, harapannya jangan dihukum, tapi diperbaiki," ucap Dino Hamid dalam kesempatan yang sama.
"Setiap manusia pasti membuat kesalahan. Tapi, event merupakan salah satu media untuk me-recovery ekonomi secara nasional," tutur Dino Hamid melanjutkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.