JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Emil Mahyudin mengatakan, festival musik yang akan digelar dalam waktu dekat ini terancam batal.
Hal tersebut imbas dari kisruh pelaksanaan festival Berdendang Bergoyang yang berujung pada pencabutan izin penyelenggaraan oleh kepolisian.
"Iya, betul. Kondisinya kurang lebih seperti itu (festival musik terancam batal). Kita sekarang lagi di dalam situasi penuh ketidakpastian," kata Emil saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada Kamis (3/11/2022).
"Apakah event itu boleh jalan? Kalau pun boleh, bagaimana? Apakah tidak boleh jalan? Apakah boleh indoor? Apakah boleh outdoor? Apakah boleh sampai jam 12 malam? Sekarang itu lagi penuh ketidakpastian," ujar Emil melanjutkan.
Baca juga: Daftar Konser dan Festival Musik di Bulan November 2022
Menurut Emil, sejauh ini hampir semua promotor festival musik atau sebuah acara melapor kepada APMI tentang ketidakpastian tersebut.
Emil mengungkapkan festival musik apa saja di Jabodetabek yang sekitarnya terancam batal dalam waktu dekat ini.
"Ya contohnya kayak Soundsfest 2022, kemudian Joyland Festival, kemudian Pasar Kaget Jilid III, itu yang ke data sama kami. Tapi, itu yang besar, yang jadi atensi," kata Emil.
"Karena, isu paling liar adalah, semua event tidak boleh (digelar) sampai Desember 2022. Nanti, ya mungkin kita baru boleh lagi pada 2023," ujar Emil melanjutkan.
Baca juga: Soundrenaline 2022 Digelar di Jakarta pada 26-27 November
Emil juga tidak sungkan menyebutkan tiga nama festival musik besar yang bakal diselenggarakan dalam waktu dekat ini, tapi terancam batal.
"Tanpa mengecilkan event yang lain, kalau semua event tidak boleh di tahun 2022, kita akan kehilangan tiga event besar, Soundrenaline, HITC (Head in the Clouds), dan DWP," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.