Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Kehidupan Kadir dan Doyok sebagai Pelawak dan Teman Kerja

Kompas.com - 13/07/2022, 09:31 WIB
Firda Janati,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pelawak legendaris, Kadir dan Doyok bercerita mengenai lika-liku perjalanan mereka dalam berkarier.

Karier Kadir dan Doyok di industri hiburan Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1980-an bahkan hingga sekarang.

Ketika berbincang dengan Melaney Ricardo, Kadir dan Doyok menceritakan hal yang telah dilalui mereka selama 30 tahun berkarier.

• Perbedaan pelawak dulu dan sekarang

Menurut Kadir dan Doyok, calon pelawak zaman sekarang yang notabene merupakan mahasiswa, tidak malu mengambil profesi seperti mereka.

Baca juga: Doyok dan Kadir Sebut Pelawak adalah Pekerjaan yang Sulit

Kalau dulu, kata Kadir, orang yang berpendidikan justru malu apabila terjun ke dunia lawak.

"Dulu yang pendidikannya tinggi-tinggi jadi pelawak di panggung itu kayaknya malu, dagelan," kata Kadir dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo, Selasa (12/7/2022).

Karena itu, Kadir dan Doyok bersyukur kini banyak anak muda yang pendidikannya tinggi memutuskan untuk jadi pelawak.

• Tawaran yang dihindari, tapi tetap diambil

Karena sudah puluhan tahun berkarier, Kadir dan Doyok sudah paham bagaimana situasi dan kondisi di lapangan.

Baca juga: Meski Dihindari, Doyok dan Kadir Terpaksa Ambil Kerjaan Ini karena Butuh Uang

Ada tiga acara yang sangat dihindari keduanya. Namun mereka tetap mengambil karena butuh uang.

Tawaran pertama adalah melawak di acara ulang tahun anak. Kedua di pernikahan orang Tionghoa dan ketiga di acara reuni teman.

"Permasalahnnya kalau pengantin China itu makan enggak berhenti-berhenti. Mana mungkin orang makan mau ketawa. Kalau nyanyi masih didengerin," ujar Kadir.

Alasan dari acara ketiga adalah momen yang tidak tepat untuk melawak karena para tamu undangan biasanya asyik mengobrol.

Baca juga: Cerita Kadir Pernah Diare Tiga Tahun, Berat Badan Turun Drastis

• Pelawak pekerjaan sulit

Menurut Kadir dan Doyok, pelawak merupakan profesi yang sulit karena tidak memiliki pengarang seperti lagu.

Selain itu, tidak ada sekolah yang fokus untuk mengasah kemampuan lawak selayaknya menyanyi ataupun teater.

"Lawak enggak ada sekolah, tari ada, teater ada, musik ada. Kalau lawak enggak ada sekolahnya, tapi teori ada. Berat itu," ujar Doyok dibenarkan Kadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com