Wanda Hamidah: Pengalaman Bertahun-tahun Membuat Ego Saya atas Anak Besar Sekali

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu artis peran Wanda Hamidah berseteru dengan mantan suaminya, Daniel Patrick, karena masalah anak.

Saat menjadi bintang tamu di acara Pagi-pagi Ambyar, Wanda Hamidah menceritakan akar permasalahan yang terjadi dengan Daniel.

Wanda Hamidah mengaku bahwa selama ini dia mengakui sangat posesif terhadap anak-anaknya.

Baca juga: Kata Wanda Hamidah Usai Mediasi dengan Mantan Suami Terkait Kasus Perusakan Rumah

"Jadi saya merasa ketiga anak saya sebelumnya, saya merasa kepemilikan itu ada di tangan saya karena saya sudah lama sendiri jadi single mother," kata Wanda Hamidah dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official, Selasa (28/6/2022).

Setelah bercerai, Wanda mengaku sudah terbiasa mengurus anak-anaknya sendiri dan kerap mengambil keputusan tanpa melibatkan siapapun.

"Peristiwa ini... pengalaman bertahun-tahun ini membuat ego saya besar sekali atas anak," tuturnya.

Baca juga: Wanda Hamidah Bantah Ajakan Mediasi soal Anak Datang dari Mantan Suami

Wanda menyadari bahwa ia dan Daniel seharusnya bisa lebih bersabar untuk menghindari hal-hal seperti ini terjadi.

"Sebetulnya kalau kami berdua sabar, ini enggak akan terjadi. Kami merasa ini ego kami, dia enggak mau menunggu saya, saya enggak mau menunggu dia," kata Wanda Hamidah.

Diberitakan sebelumnya, Wanda Hamidah dilaporkan ke polisi oleh Daniel Patrick Schuldt atas tuduhan perusakan rumah.

Baca juga: Wanda Hamidah Kini Fokus Berkarier di Dunia Akting

Dalam klarifikasinya, Wanda Hamidah membenarkan kejadian tersebut dengan alasan ingin bertemu anaknya yang tak dipulangkan oleh Daniel.

Wanda Hamidah sendiri mendapatkan hak asuh anak dari putusan pengadilan saat bercerai dengan Daniel Patrick Schuldt.

Wanda Hamidah dan Daniel Patrick akhirnya menjalani mediasi di Polres Metro Depok, Jawa Barat, Jumat (24/6/2022).

Kini, Wanda Hamidah dan Daniel Patrick sudah sepakat berdamai.

Baca juga: Wanda Hamidah Minta Damai Usai Dilaporkan Mantan Suami, Anggap Konflik karena Ego Orangtua