"Saya juga ga muluk2, paling saya suru ganti mika + rumah lampu aja, sisanya saya urus. Saya ga sita ktp apapun itu, saya juga mnta, ga perlu ortu dia tau. Latian tanggung jawab sendiri, urus sendiri. Uangnya pun harus dari sisa uang jajan dia yg ditabung," tulisnya.
Baca juga: Sidang Adam Deni Ditunda hingga Kemungkinan Dokter Tirta Jadi Saksi
Soal tak tersulut emosi, dokter Tirta bercerita bahwa saat masih duduk di bangku kuliah, ia pernah mengalami hal sama yakni menabrak kendaraan orang lain.
Saat itu dokter Tirta dimarahi habis-habisan dan dimintai ganti rugi penuh.
Kecelakaan itu membuat dokter Tirta bertekad ketika tertimpa musibah di jalan, ia tak mau marah-marah sebab musibah tak diketahui manusia.
"Dulu saya pernah posisi begitu, pas kuliah saya yg nabrak. Saya dimaki2 habis, disuru ganti rugi banyak. Saya ganti rugi semua," ungkapnya.
"Sejak saat itu, kalo ada musibah d jalan, saya ga mau marah2. Meski yg nabrak juga teledor. Nikmatin aja. Namanya juga musibah ga ada yg tau," lanjutnya.
Dari kejadian yang menimpanya hari ini, dokter Tirta berharap masyarakat bisa mengambil pelajaran bahwa orang yang menabrak harus minta maaf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Hari ini ditabrak rombongan anak muda yg motoran rame rame di depan kantor sendiri
Yg nabrak masih sangat muda, dia motoran sambil ngobrol
Ya saya ga marahin, cuma yowislah. Hahaha
Yg penting dia selamat, mnta maaf dan ga langsung kabur dan ganti semampunya aja pic.twitter.com/h7oNT0uFAb
— TIRTA (@tirta_cipeng) May 8, 2022