Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2022, 11:11 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

KOMPAS.com- Laporan autopsi menyebut aktris Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida tenggelam.

Ahli forensik mengatakan bahwa pasir ditemukan di paru-paru Tangmo, ini menjadi bukti bahwa dia masih bernafas ketika dia jatuh ke sungai.

Ini mungkin terjadi karena pergerakan Sungai Chao Phraya, partikel pasir dapat tersuspensi di dalam air dan orang tidak perlu mencapai dasar sungai untuk sampai ada pasir di paru-paru mereka.

Hanya saja pemeriksa forensik tidak dapat menentukan apakah aktris itu jatuh secara tidak sengaja, atau karena dia didorong.

Baca juga: Tangis Kekasih Saat Jenazah Tangmo Nida Ditemukan

Ahli patologi Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi juga mengatakan mereka tidak dapat menentukan apakah Tangmo sudah buang air kecil sebelum tenggelam.

Namun ahli patologi itu bisa memastikan tubuh Tangmo telah berada di dalam air untuk waktu yang lama.

Diketahui sebelumnya, lima orang yang ada di speedboat Kamis malam (24/2/2022) ketika Tangmo tenggelam di Sungai Chao Phraya Bangkok mengklaim aktris itu jatuh ke air ketika dia pergi ke bagian belakang perahu untuk buang air kecil.

Baca juga: 5 Hal Tentang Kematian Tangmo Nida, Apa yang Terjadi?

Selain itu, ahli forensik juga mencatat adanya luka besar di bagian kakinya yang diduga disebabkan oleh baling-baling speedboat dan memotong arteri utama.

Luka sepanjang 30 sentimeter di bagian paha dalam itu yang kemudian diduga telah membatasi gerakan Tangmo, sehingga tidak bisa berenang ke atas permukaan.

Sama seperti pernyataan tentang penyebab jatuhnya Tangmo apakah didorong atau tidak, ahli forensik juga tidak dapat menentukan apakah kakinya disayat sebelum atau setelah kematiannya.

Di sisi lain, kecurigaan muncul saat foto-foto lima orang yang ada di kapal beredar dan memperlihatkan masing-masing dari mereka memiliki bekas goresan luka di tubuh.

Hanya saja dokter yang memeriksa goresan dan memar yang ditemukan di lengan dan bahu salah satu dari lima kenalan Tangmo di kapal, mengatakan luka itu sudah terjadi sekitar satu minggu dan bukan disebabkan oleh kuku.

Goresan itu lebih besar dari goresan kuku, dan memar itu disebabkan oleh benturan keras.

Penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah ada jejak urine di bagian belakang speedboat atau di bodysuit (baju renang) Tangmo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com