Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meninggal, Maura Magnalia Selesaikan S2 dan Akan Wisuda di Sydney University

Kompas.com - 26/01/2022, 07:02 WIB
Baharudin Al Farisi,
Kistyarini

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepergian Maura Magnalia Madyaratri benar-benar mengejutkan kedua orangtuanya, Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono.

Anak sulung pasangan tersebut mengembuskan napas terakhir karena henti jantung mendadak di usianya yang masih 27 tahun pada Selasa (25/1/2022) pukul 05.37 WIB.

Sebelum meninggal dunia, Maura Magnalia rupanya memiliki pesan terakhir yang dia sampaikan secara tersirat kepada Nurul Arifin.

Maura Magnalia juga ternyata tengah mempersiapkan wisuda strata dua dari Sydney University pada Maret 2022 mendatang.

Baca juga: Maura Magnalia Meninggal, Nurul Arifin: Kami Betul-betul Kehilangan

Pesan terakhir

Nurul Arifin mengungkapkan pesan terakhir yang diucapkan Maura Magnalia kepadanya.

Dja menuturkan, dua hari sebelum meninggal dunia, Maura datang ke kamarnya dan meminta maaf.

"Dia bilang, 'I'm tired, Mother, I'm tired. Aku tidak bisa memenuhi harapan kamu', 'harapanku apa?', 'ya, aku enggak bisa seperti kamu, enggak seperti adikmu, enggak bisa membahagiakan kamu'," tutur Nurul saat ditemui di rumah duka, kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022).

Ketika itu Nurul berusaha menenangkan putrinya.

Baca juga: Maura Magnalia Baru Selesaikan Kuliah S2 di Sydney University Sebelum Meninggal

"Saya bilang, 'jangan dibandingkan, ya setiap orang kan berbeda Maura'. kayak begitu sih," ujar Maura Magnalia.

Selesaikan S2

Mayong mengungkapkan, Maura Magnalia baru menyelesaikan pendidikan S2 di Sydney University, tetapi belum diwisuda.

"Dia lagi mengurusi wisudanya bulan depan. Dia akan wisuda dari Sydney University, baru selesai S2," ungkap Mayong.

Mereka belum tahu apakah wisuda tersebut akan diselenggarakan secara tatap muka atau daring karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Ungkap Pesan Terakhir Maura Magnalia, Nurul Arifin: Im Tired, Aku Tak Bisa seperti Kamu

Melamar pekerjaan

Mayong menuturkan sembari menunggu wisuda, Maura sudah melamar pekerjaan.

"Kemudian, dia juga melamar kerja, mungkin karena stres beberapa hari tidak tidur, ya begitulah," ujar Mayong.

"Ternyata ada beberapa hal yang tidak bisa dideteksi oleh kita semua. Mungkin maura sendiri tidak menduga bahwa akan secepat itu," kata Mayong lagi.

Konsultasi ke psikolog

Menurut Mayong, secara fisik sejauh ini Maura sendiri tak memiliki riwayat penyakit. Namun, putrinya pernah berkonsultasi ke psikolog.

"Relatif tidak (ada penyakit lain). Cuma ya memang Maura biasalah, agak depresi, konsultasi psikolog, anak muda," kata Mayong.

Baca juga: Ayah Sebut Maura Magnalia Pernah Konsultasi ke Psikolog

Sementara itu, Nurul Arifin menduga Maura Magnalia ikut terdampak pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia.

"Banyak orang frustrasi karena enggak bisa bergaul bebas, mau berinteraksi sulit, jadi hubungannya hanya zoom. Kan mungkin lama-lama bete juga. Mungkin anak saya salah satu korban dari semua ini," kata Nurul.

Nurul Arifin juga mengungkapkan akibat dari pandemi Covid-19 terhadap anaknya.

"Rasa frustasi, kemudian menjadi asosial yang biasanya berkumpul dengan teman-temannya menjadi sulit," turur Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com