Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandangan Komnas Perlindungan Anak soal Perwalian Gala Sky Andriansyah

Kompas.com - 16/01/2022, 08:16 WIB
Baharudin Al Farisi,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) kini terlibat dalam gugatan hak perwalian Gala Sky Andriansyah.

Semua berawal dari pengaduan Doddy Sudrajat, kakek dari pihak ibu Gala, Vanessa Angel, kepada Komnas PA beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, Doddy mengadukan dugaan eksploitasi Gala Sky di bawah pengasuhan keluarga Bibi Andriansyah, ayahnya.

Beberapa hari setelah pengaduan tersebut, Arist dan timnya berkunjung ke rumah yang ditinggali Gala Sky.

Baca juga: Arist Merdeka Sirait dan Komnas PA Sarankan Gala Tinggal Bersama Keluarga yang Disenangi

Di rumah tersebut, Arist ditemui orangtua Bibi, yakni Faisal dan Dewi Zuhriati, serta adik-adik Bibi yang selama ini merawat Gala.

Pada kesempatan itu, tim Komnas PA melihat langsung kondisi Gala dan menyimpulkan tidak ada eksploitasi terhadap balita tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Komnas PA juga bersedia menjadi mediator dalam perebutan hak perwalian dan hak asuh Gala Sky.

Baca juga: Doddy Sudrajat Mangkir dari Panggilan Komnas Perlindungan Anak

Pada Sabtu (15/1/2022), Komnas PA mengundang Doddy Sudrajat untuk mencari formulasi mediasi Doddy dengan Faisal. Namun Doddy menolak menghadiri pertemuan tersebut.

Dalam konferensi pers, Arist mengemukakan pandangan Komnas PA tentang kondisi Gala Sky dan perselisihan tersebut.

Kenyamanan Gala Sky Andriansyah

Berdasarkan kunjungan Komnas PA ke rumah Faisal untuk melihat kondisi Gala, Arist Merdeka Sirait berpendapat nyaman dengan keluarga mendiang Bibi Andriansyah.

"Sampai hari ini saya menyimpulkan, Gala lebih baik tinggal di tempat yang nyaman. Orang sekitar harus didukung biar bertumbuh dan berkembang," kata Arist saat ditemui di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (15/1/2022).

"Kita itu lembaga yang ingin memberikan yang terbaik bagi Gala, enggak ada kita berpihak pada siapa-siapa, biarkan Gala bertumbuh dan berkembang di mana dia senang," lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Roostien Ilyas, Dewan Pengawas Komnas Perlindungan Anak.

Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Sebut Gala Sky Sangat Nyaman Tinggal Bersama Keluarga Faisal

Dia menceritakan kenyamanan Gala berada bersama keluarga Faisal.

"Saat itu, kita lagi ngobrol, Si Gala lari ke sana dan sini, bawa sepatunya ke arah Fuji. Fuji ada di dekat kita, dia ke arah Fuji, dia lompat, dia tepuk-tepuk seperti anak-anak pada umumnya. Tidak mungkin anak seperti Gala yang masih berumur 1 tahun 4 bulan bisa dipengaruhi oleh siapapun," ucap Roostien.

Komnas PA tidak berpihak

Arist mengaku kecewa atas mangkirnya Doddy Sudrajat dari undangan untuk mencari formulasi mediasi antara Doddy dan Faisal.

"Mohon maaf, beliau (Doddy) yang menolak. Dia bilang tidak ada masalah. Saya kira ini ada kesombongan dari Pak Doddy. Padahal kami beritikad baik. Dan enggak memihak siapa-siapa," kata Arist.

Oleh karenanya, Arist menilai Doddy memang tak berniat mencari solusi atas permasalahannya dengan keluarga Faisal.

Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Sebut Ada Kesombongan dalam Diri Doddy Sudrajat, Kenapa?

"Doddy menolak dan kami beritikad baik, tidak ada kepentingan apa-apa. Padahal undangan tersebut untuk kepentingan pak Doddy sendiri. Itu artinya pak Doddy tidak mau selesaikan masalah ini," ucap Arist.

Siap jadi saksi sidang hak perwalian Gala

Sementara, Arist menyatakan siap terlibat dalam sidang perwalian hak asuh Gala Sky Andriansyah.

"Kalau nanti saya diminta jadi saksi ahli untuk gugatan perwalian dan hak asuh anak yang diusulkan Pak Faisal, saya siap dan jelas komisioner akan berpihak pada kepentingan terbaik anak," kata Arist.

Selain menjadi saksi ahli, pihak Komnas Perlindungan Anak juga siap apabila diminta menjadi saksi fakta persidangan tersebut.

Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Siap Jadi Saksi Ahli Sidang Hak Asuh dan Perwalian Gala Sky

"Iya, jadi kami bisa jadi saksi ahli dan saksi fakta. Karena kami lihat, bertemu, berinteraksi dengan Gala. Jadi ada dua, bisa kami diminta jadi saksi fakta, karena melihat langsung kondisi. Lalu kemudian kami juga akan buktikan lewat psikolog," ujar Arist.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com