Harumkan Nama Sekolah, Parto Patrio Jadi Murid Kesayangan Guru-guru dan Kepala Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelawak Parto Patrio pernah menjadi murid kesayangan guru-guru dan kepala sekolahnya saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Kepada Vincent dan Desta, Parto mengaku mulai belajar melawak sejak SMP dan mulai dari situ ia kerap ikut lomba.

Baca juga: Parto Patrio Pernah Cari Oknum yang Lecehkan Amanda Caesa lewat DM

"Di kelas 3 (SMP) itu ada kejuaraan lawak tinggal SLTP se-Jakarta Selatan. Nah, sekolah gue juara makanya gue paling disayang sama guru," Parto Patrio dikutip dari tayangan di YouTube VINDES, Selasa (4/1/2022).

Dari sekian banyak anak murid, Parto yang paling disayangi oleh kepala sekolahnya.

Pelawak yang kini berusia 60 tahun itu tak dimarahi kepala sekolah saat tidak memakai seragam sesuai peraturan.

Baca juga: Parto Patrio Dukung Penuh Impian Amanda Caesa Jadi Penyanyi

"Gue disayang banget, jadi hari Senin itu harus pakai baju putih-putih, gue telat lompat pagar, pakai baju putih bawahnya abu-abu gitu. Kepala sekolah manggil 'Edy Supono! kenapa enggak pakai putih-putih? Karena semalam habis ambil hadiah piala, ya kan?'," jelas Parto.

Bukan hanya itu, Parto mengaku diperlakukan istimewa ketika ia lupa memasukkan baju seragam sekolah ke celana.

Peristiwa itu terjadi saat Parto baru saja menyelesaikan pelajaran olahraga bersama ketiga temannya.

Baca juga: Amanda Caesa Akui Nama Besar Parto Patrio Membantunya, tetapi...

"Gue nyender di tiang, kepala sekolah lewat, dipanggil 'buka bajunya! kamu berjemur di depan, di lapangan'. 'Edy Supono, bajunya taruh di kantor saya'," kata Parto.

Rupanya, Parto tidak dihukum melainkan diminta untuk menunggu di ruangan kantor kepala sekolah yang terdapat pendingin udara.

"Gue bawa (bajunya) ke kantor, 'kamu pakai lagi bajunya, ngapain di sana, di sini saja adem'. Dia bangga nama sekolahnya (harum)," tutur Parto.

Baca juga: Amanda Caesa Sebut Parto Patrio Tak Pernah Memarahinya

Sampai sekarang, kata Parto, namanya masih sering dibicarakan oleh guru-guru dan kepala sekolah setiap tahun ajaran baru.