Ungkap Jasa Bens Leo, Armand Maulana: Dia yang Jadikan Saya Penyanyi Profesional

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Armand Maulana turut berduka cita atas meninggalnya pengamat musik Bens Leo pada Senin (29/11/2021).

Lewat unggahan di akun Instagram miliknya, Armand Maulana mengenang Bens Leo sebagai orang yang berjasa dalam kariernya di industri musik Tanah Air.

"Mas @bensleo52 (Bens Leo) adalah orang yang menjadikan saya menjadi seorang penyanyi profesional sekarang ini," tulis Armand Maulana, dikutip dari akun @armandmaulana04, Senin (29/11/2021).

Armand Maulana juga mengingat ketika pertama kali Bens Leo melihat dirinya tampil di Festival Band SMA.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Saturasi Bens Leo Turun hingga Pakai Ventilator

"Dia yang pertama melihat bakat saya di Festival Band SMA se-Jawa Bali dan dia yg memberikan kerja pertama sebagai penyanyi profesional," tulis Armand.

Vokalis grup band GIGI ini menyebut bahwa Bens Leo adalah orang yang sangat percaya dengan talenta dan bakat yang dimilikinya.

Kepercayaan itu terbukti karena kini Armad Maulana menjadi salah satu pegiat seni ternama di bidang musik.

"Intuisi Mas Bens terbukti bahwa saya sampai sekarang bisa terus ada di Musik Indonesia," tulis Armand Maulana.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia karena Covid-19, Bens Leo Aktif ke Luar Kota

Terakhir, Armand mengucapkan selamat jalan untuk Bens Leo, orang yang telah berjasa melahirkannya ke dunia musik Indonesia.

"Mas yang memperkenalkan saya kepada seluruh musisi musisi hebat di Indonesia, sekali lagi terima kasih Mas atas jasa-jasa nya, love you so much, miss already..," tulis Armand Maulana lagi.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by armand maulana (@armandmaulana04)

Sebagai informasi, Pengamat musik Benediktus Hadi Utomo atau lebih dikenal sebagai Bens Leo meninggal dunia, Senin (29/11/2021).

Sebelumnya, Bens dikabarkan positif Covid-19. Ia bahkan sempat dirawat intensif di rumah sakit karena mengalami sesak napas dan kesulitan tidur.

Baca juga: Bens Leo Meninggal Dunia karena Covid-19, Saturasi Terakhir Sempat 74