“Nervous banget, pas pertama kali ketemu lewat zoom aja, lihat skrip, kamera lihat skrip kamera. Manggilnya apa, manggil nama atau kakak, gue kan lebih ke adiknya kan,” kata Jourdy.
Karena perannya romansa dengan Putri, Jourdy sampai berniat meminta izin ke suami lawan mainnya itu, Chicco Jerikho.
Namun, ternyata tak harus seperti itu. Menurut Jourdy, baik Chicco maupun Putri tidak membuat batasan ketat dalam berakting.
Baca juga: Film One Night Stand Tak Hanya Sekadar Bercerita tentang Romansa Biasa
Ia bersyukur saat itu Putri ternyata tak ada batasan berakting sehingga ia bisa lebih total mendalami karakternya itu.
“Bersyukur aja saat itu lawan mainnya enggak ada batasan, yang sudah open, yang mau diskusi. Ayo enggak ada pilihan lain, kita gas aja ini,” ucap Jourdy.
Untuk membangun chemistry, Jourdy dan Putri Marino punya cara yang unik. Jourdy dan Putri Marino saling membuka diri.
Mereka mengendarai sepeda motor keliling Yogyakarta satu hari sebelum syuting dimulai.
“Ada satu kegiatan di Yogya, sebelum kita syuting setelah kita fitting, gue sama Putri itu keliling Yogja naik motor enggak ada tujuan apa-apa sih,” kata Jourdy.
“Yuk keliling Yogya, ini kita makan, kita keliling. Di situlah secara tidak langsung kita ngobrol tentang hidupnya Jourdy, tentang hidupnya Putri. Kira-kira Jourdy dan Lea mau dibawa ke mana, dari situ sih cairnya, building chemistry-nya,” lanjut Jourdy.
Dengan chemistry yang terbangun, Jourdy dan Putri pun bisa memainkan perannya masing-masing secara natural.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.