Tepis Indonesian Idol Ajang Instan, Aris Idol: Berat Banget Asli

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengikuti ajang Indonesian Idol memang merupakan impian Januarisman Runtuwene alias Aris.

Akan tetapi, begitu lolos audisi Indonesian Idol tahun 2008, Aris terkejut dengan beratnya proses yang harus dilalui.

Seperti diketahui, setelah lolos audisi biasanya kontestan akan dikarantina dan mendapatkan sejumlah pelatihan untuk kemudian mengikuti babak eliminasi.

Pria kelahiran 25 Januari 1988 itu pun menepis anggapan bahwa Indonesian Idol adalah ajang instan untuk menjadi penyanyi atau artis.

Baca juga: Alami Krisis Ekonomi, Aris Idol Jual Mobil hingga Lelang Gitar Kesayangannya

"Aku enggak menyangka pada saat ngejalaninnya, memang prosesnya gila. Banyak orang bilang Idol itu artis instan, padahal enggak begitu," kata Aris Idol, dikutip dari kanal YouTube Ngobrol Asix, Kamis (30/9/2021).

"Aku ngerasain sendiri sampai aku terbebani," tutur Aris lagi.

Baginya, proses panjang yang dilaluinya di Indonesian Idol itu bak sekolah.

"Wah berat banget, asli, parah itu. Apalagi yang musim-musim saat ini lebih gila lagi mungkin," ujar Aris Idol.

Walau berat, Aris mengatakan, perjalanan di Indonesian Idol sarat ilmu.

Baca juga: Demi Sambung Hidup, Aris Idol Lelang Gitar yang Temani Perjalanan Kariernya

Aris Idol berujar, ia diajari soal vokal, sikap, profesionalitas, dan sebagainya.

"Tapi, di situ banyak ilmu kalau kita fokus dan benar-benar mencintai impian kita. Sebenarnya, di situ ada sesuatu yang bisa kita ambil," ujarnya.

Aris Idol membuktikan upayanya membuahkan hasil. Ia keluar sebagai juara setelah mengalahkan Gisella Anastasia.

Sayangnya, tak lama setelah gelar juara itu digenggamnya, Aris dipecat dari Indonesian Idol karena terlibat kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan sempat didugat cerai sang istri.

Aris Idol mengatakan, saat itu ia salah jalan dan tidak fokus dengan karier bermusiknya.

Baca juga: Desakan Ekonomi, Aris Idol Terpaksa Jual Lagu Ciptaannya