JAKARTA, KOMPAS.com - Grup musik asal Yogyakarta, Shaggydog, tak selamanya mengalami masa-masa indah.
Shaggydog bertumbuh sebagai salah satu band beraliran ska yang aktif sejak 1997.
Di masa pertumbuhannya, band yang beranggotakan 6 personel itu mengalami pasang surut.
Baca juga: Shaggydog Awalnya Kurang Familiar dengan Musik Ska
Terutama saat aliran musik ska belum banyak dikenal di masyarakat.
Hal itu terungkap dalam wawancara bersama pemimpin redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho.
"Ketika ska itu turun, ya kita juga ikut turun secara finansial. Secara tren, ikut turun juga, sampai harus kerja jadi buruh," ujar vokalis Shaggydog, Heru Wahyono, dikutip dari kanal YouTube Kompas.com, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Cerita Lagu Di Sayidan Milik Shaggydog, Berawal dari Suasana Nongkrong
Saat itu, Heru dan teman-temannya sampai harus menjual barang kerajinan tangan guna mendongkrak keadaan ekonomi Shaggydog.
"Akhirnya bikin kerajinan kita. Itu sekitar tahun 2001. Kerajinan berupa craft, tatakan gelas dari pandan. Nah kita kerjain itu bareng-bareng. Terus tiap Sabtu disetor," lanjutnya.
Heru menjelaskan, titik bangkit Shaggydog tepat saat album Hotdogz lahir pada 2003.
Baca juga: Pesta Meriah Perayaan 23 Tahun Perjalanan Shaggydog
"Album Hotdogz (2003) itu jadi titik balik kita. Di sana Shaggydog itu kenceng banget. Gimana caranya orang satu lapangan ini bisa joget? Panggil Shaggydog," ujar Heru.
Yoyo menambahkan, pasang surut Shaggydog tak jadi halangan mereka untuk terus berkarya.
"Jadi kita meski lesu tetap berjalan. Maju ya ikutan booming. Jadi begitu terus saja," tutur Yoyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.