Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ke Menkes, Deddy Corbuzier Menyesal Tunda Vaksin Covid-19

Kompas.com - 25/08/2021, 20:46 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sempat menghilang dan tiba-tiba membawa kabar mengejutkan telah berhasil melewati masa kritis badai sitokin, presenter Deddy Corbuzier menceritakan pengalamannya itu pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Rupanya, kabar Deddy mundur sementara dari berbagai media sosial beberapa waktu lalu juga diketahui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menteri Budi yang menjadi tamu di podcast Deddy Corbuzier berjudul "Ya Saya Jujur Tidak Vaksin??Ayo Kita Debat??Budi Sadikin" kemudian bertanya langsung penyebab Deddy menghilang.

Baca juga: Deddy Corbuzier Sudah Siapkan Saham hingga Tabungan untuk Azka

"Kenapa ngilang dua minggu?" tanya Menkes dikutip dari podcast Deddy Corbuzier, Rabu (25/8/2021).

"Hampir mati pak," jawab Deddy sambil tersenyum.

Deddy kemudian menceritakan kondisinya yang sempat kritis dan mengalami badai sitokin karena menunda vaksinasi.

"Saya hampir mati gara-gara pak Budi lho pak, beneran lho pak saya bisa ngomong gitu lho pak," ujar Deddy.

Baca juga: Berkat Rutin Olahraga, Deddy Corbuzier Lewati Masa Kritis Akibat Covid-19

"Gara-gara saya pada saat itu membantu Menkes pawai vaksin untuk manula, jadi saya belum divaksin," sambungnya. 

Mendengar penuturan Deddy, Menkes Budi spontan terkejut, tak menyangka Deddy saat itu belum menerima vaksin Covid-19.

"Saya campaign 'ini manula-manula harus divaksin, yang muda jangan rebutan vaksin, kasih dulu yang tua, yang muda masih sehat, kasih yang tua,'" ujar Deddy mengulang ucapannya saat kampanye vaksin dulu.

Baca juga: Tindakannya Rela Covidkan Diri Demi Deddy Corbuzier Dipertanyakan, Azka: Dia Ayahku

"Enggak mungkin dong saya ngomong gitu terus minta vaksin, kan enggak mungkin pak," lanjut Deddy disertai tawa.

Padahal jika Deddy mau memanfaatkan pertemanannya dengan Menkes, Deddy bisa mendapatkan vaksin Covid-19, tapi Deddy tak melakukan itu.

Karena Deddy tahu saat itu jumlah vaksin masih sedikit sehingga dia memilih mengutamakan orang yang dianggapnya kelompok rentan. 

Walaupun akhirnya menyesali keputusannya karena sampai harus melewati masa kritis di rumah sakit akibat belum vaksin Covid-19.

Baca juga: Rela Covidkan Diri Saat Deddy Corbuzier Kritis, Azka: Kita Bisa Mati Bersama

"Saya jadi berpikir bodoh atau gimana, karena pada saat itu memang saya tahu vaksin itu masih sedikit jumlahnya, saya tahu orangtua lebih butuh, ya saya enggak vaksin," ucap Deddy.

"Waktu kena badai sitokin (merasa) bodoh banget. Kenapa kemarin enggak minta (vaksin) aja," sambungnya. 

Menkes kemudian menanggapi sikap Deddy saat itu yang memilih menunda vaksin demi mengutamakan orang lain.

 

"Itu clinically wrong, ethically right. Jadi kita bilang, orang pengin ngelindungin dirinya sendiri, tapi secara etis what you have done bodoh. Andai kata semua manusia berbuat kayak gitu, neraka kosong," kata Menkes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com