Fakta Meninggalnya Siti Sarah karena Covid-19, Tiga Hari Setelah Lahirkan Anak Keempat

KOMPAS.com - Kabar duka datang dari belantika musik Malaysia atas meninggalnya penyanyi Siti Sarah.

Perempuan kelahiran September 1984 itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Canselor Tuanku Muhriz UKM, Malaysia pada Senin, (9/8/2021).

Positif Covid-19

Pada akhir Juli 2021, Siti Sarah dan suaminya, Shuib Sepahtu, mengonfirmasi seluruh keluarganya dinyatakan positif Covid-19.

Padahal, Siti Sarah tengah mengandung anak keempat dari pernikahannya dengan Shuib Sepahtu.

Bukan hanya keluarga, Asisten Rumah Tangga (ART) pun turut dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Siti Sarah Ternyata Sudah Melahirkan Bayinya

Tetapi, Siti Sarah harus dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (4/8/2021), setelah mengalami masalah pernapasan.

Video call terakhir

Shuib menceritakan, sebelum Siti Sarah meninggal dunia, ia dan anak-anaknya sempat melakukan video call terakhir.

"Dengan bantuan perawat dan dokter, saya dapat melakukan panggilan video dan itu adalah terakhir kalinya anak-anak saya dan saya melihat dia masih hidup," kata Shuib seperti dilansir dari People, Rabu (11/8/2021).

Saat panggilan video itu, Shuib berujar, air mata Siti Sarah mengalir di pipinya seolah mengerti perkataan keluarga.

Sayangnya, Shuib tidak diizinkan petugas medis untuk melihat Siti Sarah setelah dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Siti Sarah Meninggal Dunia, Siti Nurhaliza: Terlalu Sedih

"Saya berada di rumah sakit, anak-anak tidur setelah membaca Yassin serta doa untuknya tadi malam. Namun, saya tidak diizinkan untuk melihatnya," ujar Shuib.

Melahirkan anak keempat

Siti Sarah meninggal dunia setelah tiga hari melahirkan anak keempatnya pada Jumat (6/8/2021), melalui operasi caesar.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu diberi nama Ayash Affan. Shuib mengungkapkan asal-usul nama tersebut.

Baca juga: Penyanyi Siti Sarah Meninggal Usai Berjuang Lawan Covid-19 Saat Hamil

"Dia berjuang keras untuk menyelamatkan bayi kami. Nama Ayash adalah pilihannya. Melalui bacaannya, dia mengatakan bahwa nama itu terkait dengan seorang pejuang di wilayah Gaza," ungkap Shuib.