Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Corbuzier Diminta Tarik Konten yang Dinilai Sesatkan Informasi soal ODGJ

Kompas.com - 01/07/2021, 14:10 WIB
Baharudin Al Farisi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) melayangkan somasi kepada Deddy Corbuzier dan Mongol Stres.

Deddy Corbuzier dan Mongol disomasi karena dinilai telah menyesatkan informasi, data, dan fakta mengenai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Dalam somasi tersebut, PJS meminta Deddy Corbuzier menarik konten YouTube yang dianggap menyesatkan tersebut dalam waktu 6x24 jam.

PJS juga meminta agar mengupayakan secara serius menghentikan sirkulasi konten tersebut kepada pihak lain.

Hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kekeliruan, penghinaan, dan perilaku mengolok-olok yang sudah terlanjur dilakukan.

Baca juga: Deddy Corbuzier Tak Tahu Sebutan Orang Gila adalah Sebuah Kesalahan

"Menyampaikan permohonan maaf secara terbuka terkait podcast tersebut kepada seluruh ODGJ/PDM serta masyarakat, dan berjanji tidak mengulanginya lagi," ujar PJS dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Somasi tersebut telah ditandatangani oleh 86 badan atau organisasi yang terdiri dari organisasi penyandang disabilitas, organisasi perempuan, organisasi HAM, lembaga-lembaga bantuan hukum, dan organisasi masyarakat sipil maupun institusi lainnya, beserta 75 individu.

Somasi ini dilayangkan atas percakapan Deddy dan Mongol di kanal YouTube Deddy Corbuzier dengan judul "ORANG GILA BEBAS COVID?????? DEDDY CORBUZIER PODCAST ? MONGOL" yang tayang pada 24 Juni 2021.

"Sebutan 'orang gila' sudah tidak pantas digunakan untuk orang yang memiliki masalah kejiwaan. Penyebutan yang etis dan bermartabat adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)/Penyandang Disabilitas Mental (PDM)," bunyi keterangan tertulis tersebut.

Baca juga: Tak Paham Ada Istilah ODGJ Berujung Somasi, Deddy Corbuzier: Saya Enggak Update

Pernyataan tersebut merujuk pada Pasal 1 Ayat 3 Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa dan Pasal 7 Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Sementara ada dua pernyataan Mongol yang juga dianggap menyesatkan informasi, data, dan fakta mengenai ODGJ.

Dua pernyataan Mongol itu adalah “Rumah sakit jiwa di seluruh dunia belum ada satu pun yang terpapar Covid" dan “Orang gila enggak ada yang pakai masker sampai hari ini".

Menurut PJS, ODGJ/PDM tidak ada hubungannya dengan kekebalan tubuh terhadap Covid-19. Sebab, mereka sama saja seperti orang pada umumnya yang rentan terpapar virus corona.

Terlebih, kata PJS, ODGJ/PDM juga sangat membutuhkan vaksin Covid-19 dan akses medis lainnya untuk pencegahan serta penyembuhan terkait dengan Covid-19.

Baca juga: 7 Masalah dalam Podcast Deddy Corbuzier dan Mongol

Dengan adanya percakapan Deddy Corbuzier dan Mongol tersebut, PJS mengkhawatirkan berdampak serius bagi ODGJ/PDM. Salah satunya menghambat hak mereka untuk mendapatkan vaksin, pencegahan, dan pengobatan Covid-19.

"Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal World Psychiatry menyatakan bahwa ODGJ/PDM memiliki risiko lebih besar terpapar Covid-19 bila dibandingkan non-ODGJ/PDM," tuturnya.

"Kami sangat menyesalkan tokoh publik seperti Deddy Corbuzier, yang selalu menyapa followers-nya dengan sebutan smart people, alih-alih memberikan pendidikan yang mencerdaskan pendengarnya, justru telah melakukan pembodohan," kata PJS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com