Perjalanan Cinta Dewi Sandra dan Agus Rahman, Dekat karena Buku dan Ajukan Syarat Sebelum Nikah

JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat dua kali gagal membina rumah tangga, penyanyi Dewi Sandra akhirnya menemukan cinta sejatinya pada Agus Rahman.

Berawal dari pertemuan di sebuah acara, kini mereka telah menjadi suami istri selama 10 tahun.

Simak kisah perjalanan cinta pasangan yang jarang terekspos media saat bersama ini.

Ingin jadi penyeimbang

Ada alasan Agus Rahman memilih tidak menjadi sorotan meski punya istri Dewi Sandra yang sudah terkenal sejak dulu.

Baca juga: Perkenalan Dewi Sandra dengan Suami, Berawal dari Terima Kasih

Selain pemalu, Agus Rahman memang membuat perjanjian dengan Dewi Sandra sejak menikah.

"Jadi waktu ketemu perjanjiannya itu. Punya dunia berbeda. Dewi di dunia keartisannya, saya di dunia saya. Karena saya berprinsip dulu privasi itu mahal banget, apalagi untuk saya yang latarnya bukan dari entertainment," jelas Agus Rahman dikutip dari kanal YouTube The Sungkars Family, Jumat (11/6/2021).

Agus berpendapat, ia perlu untuk tak menjadi sorotan agar bisa menjadi penyeimbang dan membuat sang istri tetap membumi.

"Orang di entertainment kan punya ego tertentu gitu kan, harus diakui orang, harus dikagumi banyak orang. Harus ada orang yang bisa tarik ke bumi," kata Agus.

Awalnya karena terima kasih

Pertama kali bertemu, Agus Rahman tengah menjadi pengurus sebuah acara, sementara Dewi Sandra menjadi bintang tamunya.

Baca juga: Ajukan Syarat kepada Agus Rahman, Dewi Sandra: Ada Satu Menolak, Aku Mundur

"Tiba-tiba dia mau berterima kasih, jadi minta nomor telepon ke manajer aku saat itu," ungkap Dewi Sandra.

Manajer Dewi Sandra saat itu memang teman Agus Rahman.

Sementara Agus mengaku kala itu murni hanya ingin mengucapkan terima kasih tanpa berniat mendekati.

Marah ke manajer

Dewi Sandra sempat marah ke manajernya yang memberikan nomor teleponnya ke Agus Rahman.

Baca juga: Dewi Sandra Sempat Marah ke Manajer gara-gara Nomor Teleponnya Diberikan ke Agus Rahman

Sebab, biasanya sang manajer tak pernah memberikan nomornya ke klien manapun.

Setelah Agus mengucap terima kasih itu, mereka sempat putus komunikasi. Tapi tiba-tiba Agus mengirimi Dewi Sandra pesan BBM dengan bertanya apa kabar.

"Nongol lagi, 'Apa kabar?', terus gue masih yang, 'Apaan sih dia lagi', masih dicuekin," tutur Dewi Sandra.

Balas pesan Agus

Dewi Sandra akhirnya membalas pesan BBM dari Agus karena mereka membahas buku yang sama-sama tengah mereka baca ketika itu.

Baca juga: Enggan Disorot, Suami Dewi Sandra Ingin Jadi Penyeimbang agar Tetap Membumi

"Dia pintar banget pakai buku, karena aku lagi baca buku juga dan bukunya sama jadi nyambung. Judulnya The Monk Who Sold His Ferrari," ucap Dewi Sandra.

Setelah lama berkomunikasi lewat ponsel, Agus Rahman akhirnya mengajak Dewi Sandra bertemu.

Menurut Agus, Dewi merupakan sosok perempuan yang menarik.

"Aku suka perempuan pintar. Jadi harus bisa bahas banyak hal. Politik, sosial, dulu kita belum belajar agama ya," jelas Agus.

Pilih mundur

Dewi Sandra mengajukan syarat kepada Agus Rahman sebelum menikah pada 2011.

Baca juga: Nostalgia Dewi Sandra Kesal dengan Cut Meyriska Saat Syuting Catatan Hati Seorang Istri

Bagi Dewi Sandra, yang paling penting adalah restu keluarga.

Sementara saat itu, Dewi Sandra sudah dua kali gagal berumah tangga, sementara Agus Rahman masih bujangan.

"Dia cuma bilang, kalau ada, terutama orangtua, ibu, bapakku menolak, keluarga, kakak beradik sampai keponakan kalau menolak (batal nikah)," kata Agus Rahman.

"Ada satu aja nolak, aku mundur," timpal Dewi Sandra yang duduk di samping sang suami.

Baca juga: Kisah Awal Perjalanan Karier Dewi Sandra, dari Figuran hingga Jadi Penyanyi

Jodoh tak ke mana, Dewi Sandra diterima dengan baik oleh keluarga Agus Rahman. Apalagi berkat dirinya sang suami bisa dekat lagi dengan keluarga.

"Ternyata keluarga, ibu, bapak menerima dia banget dan sayang banget. Karena dia orang pertama yang mengembalikan gue ke keluarga," ungkap Agus Rahman.

Sebelum menikah untuk ketiga kalinya Dewi Sandra memang mencari sosok imam baginya, bukan sekadar laki-laki.