Salah satunya, asisten rumah tangga dari almarhum Olga Syahputra. Bahkan, ada beberapa orang yang tinggal di kawasan rumahnya juga mengalami hal yang sama. Ia menduga pelecehan seksual tersebut dialami oleh orang yang sama.
Rahayu mengaku terduga pelecehan seksual itu sudah membuat dia dan warga di kawasan kediamannya resah. Mereka khawatir jika pria yang lakukan eksibisionis ini dibiarkan berkeliaran maka akan mengincar anak kecil.
"Banyak orang sakit jiwa (pelaku eksibisionis) berkeliaran. Di sini banyak anak kecil, khawatir kena psikologisnya," ujar Rahayu.
Pihak kepolisian pun sudah mengetahui pelecehan seksual yang dialami Rahayu. Kini pihak kepolisian tengah melacak dan menyelidiki siapa pria yang melakukan eksibisionis di kawasan rumah Isa Bajaj.
Kapolsek Duren Sawit AKP Rensa Sastika Aktadivia mengatakan, pihak kepolisian sudah langsung meminta keterangan dari Rahayu.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa kamera pengintai rumah Isa Bajaj untuk menambah petunjuk mencari terduga pelaku tersebut.
"Kita minta keterangan, kapan kejadian tersebut, lokasinya di mana, siapa jadi korban. Apakah mungkin pada saat itu ada saksi atau bagaimana atau mungkin dapat CCTV darimana, kita baru dengar dari media sosial, makanya kita perlu konfirmasi langsung ke bersangkutan," kata Rensa.
Meski begitu, Rensa meminta agar Isa Bajaj membuat laporan polisi (LP) terkait kasus pelecehan seksual yang dialami istrinya. Dengan begitu, kasus tersebut bisa langsung ditindak lanjuti.
Sebab sesuai prosedur yang berlaku, suatu kasus akan ditindak lanjuti jika ada dasar laporan polisi tertulis dari korban.
Menanggapi hal itu, Rahayu memang belum membuat laporan atas kasus pelecehan seksual yang dialaminya.
Rahayu mengatakan, ia dan suaminya tengah mengumpulkan bukti tangkapan kamera pengintai (CCTV) terduga pelaku eksibisionis saat melakukan aksinya. Hal itu dilakukan untuk mempermudah polisi melacak terduga pelaku eksibisionis.
Rahayu mengatakan, sempat mengecek pelat nomor yang digunakan terduga pelaku saat melakukan aksi eksibisionis. Namun, pelat nomor itu tak sesuai dengan jenis motor Yamaha Mio yang dipakainya.
"Karena yang kemarin samar -samar (tangkapan layar CCTV), beda sama yang terdaftar, lagi dikumpulin gambar- gambarnya. Kalau nomornya jelas baru kami buat laporan polisi (LP)," ujar Rahayu.
Jika semua bukti terkumpul, ia berharap pihak kepolisian bisa segera menangkap pria yang terduga pelaku tersebut.
"Berharapnya pelaku ditindak lanjuti dan dihukum setimpal," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.