Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap, Pencuri Sepeda Ayah Tantri KotaK Ternyata Masih di Bawah Umur

Kompas.com - 08/11/2020, 18:31 WIB
Baharudin Al Farisi,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vokalis grup band KotaK, Tantri, mengatakan bahwa pencuri sepeda milik ayahnya sudah ditangkap pihak kepolisian. 

Dia berujar, pencuri tersebut masih di bawah umur.

"Kalau misalkan ngomongin pelaku ternyata kemarin dikasih tahu, ternyata pelakunya masih di bawah umur, istilahnya bocah nakallah ya," kata Tantri seperti dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube KH Infotainment, Minggu (8/11/2020).

Baca juga: Sepeda Ayahnya Sempat Dicuri, Tantri KotaK: Papa Merakit dari Nol

Pemilik nama lengkap Tantri Syalindri Ichlasari itu menambahkan, ia dan keluarganya berucap syukur karena pelaku telah ditangkap dan sepeda ayahnya itu telah kembali.

"Kemarin malam dikabarin 'pelakunya ketemu dan sepedanya ketemu', (dan kami langsung) 'Alhamdulillah'. Aku kayak langsung 'ternyata memang secepat ini', masih rezeki (ayah aku) berarti," kata Tantri.

Bagi ayahnya, kata Tantri, sepeda tersebut sangat bersejarah karena dirakit satu per satu sewaktu ayahnya masih muda.

Baca juga: Tantri KotaK Sebut Pencuri Sepeda Ayahnya Sudah Ditangkap Polisi

"Jadi Papa saya merakit sepeda itu, bukan sepeda yang dibeli dari toko. Itu merakit dari nol, ngerakit satu-satu dari dia masih muda, dibawa (bersepeda) ke Anyer, keliling-keliling segala macam sampai sekarang," ungkap Tantri.

Selain memiliki sejarah, Tantri berujar, sepeda itu menjadi transportasi ayahnya ketika hendak pergi bekerja. 

Sementara adik Tantri mengatakan bahwa ayahnya sudah ditawari membeli sepeda lagi.

Baca juga: Polisi Tangkap Pencuri dan Penadah Sepeda Ayah Tantri Kotak

Kendati demikian, ayahnya tetap merasa sedih karena sepeda bersejarah baginya itu dicuri orang lain.

"Papa yang biasanya naik sepeda ke masjid itu diam, merenung (sepedanya hilang). Karena (sepeda itu) dijadikan (sebagai) teman baiknya, setiap hari sepeda itu dilap-lap, dimasukin ke kamar, karena nilai sejarahnya itu," kata adik Tantri.

"Jadi kalau bilang 'Alah, lebay, sepeda doang', bukan begitu, orangtua itu berbeda sekali dengan anak muda. Orangtua itu banyak," ucap adik Tantri melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com