Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Denada Semakin Sulit Selama Tinggal di Singapura

Kompas.com - 20/07/2020, 07:45 WIB
Rintan Puspita Sari,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua orang tahu bahwa penyanyi Denada kini tinggal di Singapura demi pengobatan putrinya, Aisha atau Shakira Aurum, yang menderita kanker darah.

Bukan soal mudah, Denada juga harus bolak-balik Jakarta-Singapura jika sedang mendapat tawaran pekerjaan.

Baca juga: Sulit Cari Nafkah di Tengah Pandemi, Denada Andalkan Pemasukan dari Media Sosial

Dari menjual properti miliknya hingga hanya memiliki uang Rp 200.000, berikut pengakuan Denada selama tinggal di Singapura.

Saldo di ATM pernah hanya Rp 200.000

Imbas pandemi corona (Covid-19) juga dirasakan oleh Denada. Pernah suatu waktu saldo di ATM miliknya hanya tersisa Rp 200.000

Apalagi ketika itu dia sedang ada di Singapura dengan nilai tukar dollar Singapura yang lebih besar dari rupiah.

Baca juga: Tinggal di Singapura, Denada: Pernah Saldo ATM Sisa Rp 200.000, Bisa Bayangkan Enggak?

"Aku pernah sampai saldo tabunganku di ATM itu Rp 200.000, tapi aku tinggal di Singapura bisa bayangin enggak," kata Denada.

Jual Apartemen dan dua rumah

Setelah menjual apartemennya ketika awal-awal pindah ke Singapura, Denada kemudian kembali terlihat menawarkan dua rumah miliknya untuk dijual.

Denada membutuhkan uang tambahan karena selama ini dia belum mendapat pekerjaan tetap di Singapura.

Baca juga: Butuh Biaya Hidup dan Pengobatan Putrinya di Singapura, Denada Rela Jual 2 Rumah

"Seiring dengan waktu berjalan, akhirnya aku menyadari bahwa aku membutuhkan sumber dana lagi,” kata Denada.

Andalkan pemasukan dari media sosial

Pandemi corona (Covid-19) membuat hidup Denada lebih sulit karena penghasilan dari dunia hiburan nyaris tidak ada.

"Dan selama ini berarti aku betul-betul mengandalkan pemasukanku dari social mediaku, YouTubeku, Instagram-ku. Alhamdulillah di Instagram aku suka dapat endorsement," ujar Denada.

Baca juga: Sulit Cari Nafkah di Tengah Pandemi, Denada Andalkan Pemasukan dari Media Sosial

Namun karena pemasukan dari media sosial selama ini bukan jadi sumber utama, Denada tetap menemukan kesulitan.

Berharap pandemi corona (Covid-19) cepat berakhir

Diakui Denada hidupnya semakin berat sejak pandemi corona (Covid-19), sehingga dia hanya bisa berharap pandemi ini segera berakhir dan dia bisa bekerja seperti semula.

"Tapi yang lebih beratnya lagi adalah kita enggak tahu sampai kapan ini akan terus berjalan, kapan kita bisa cari nafkah lagi dengan baik kerja lagi dengan normal," ucap Denada.

Baca juga: Denada Ungkap Alasan Tolak Bantuan Rp 100 Juta dari Baim Wong

Tetap prioritaskan anak

Walaupun hidup serba kesulitan, Denada berkomitmen untuk menyelesaikan pengobatan putrinya hingga tuntas.

"Treatment masih terus berjalan dan alhamdulillah semuanya lancar, prioritasnya saat ini adalah untuk tetap bisa Aisha mendapat pengobatan di Singapura, meneruskan semua hingga selesai,” ujar Denada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com