Pertama Jadi Figuran, Elma Theana Dibayar Rp 7.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Elma Theana sudah 26 tahun berkarier di dunia hiburan Tanah Air.

Dalam sebuah acara televisi Call Me Mel yang dipandu Melaney Ricardo dan Ichsan Akbar, Elma membagikan ceritanya selama berkarier di dunia seni peran, salah satunya soal honor.

Elma mengaku, meski sempat menjadi artis sinetron dengan bayaran termahal, kariernya tak langsung mulus.

Baca juga: Profil Elma Theana, Bintang Sinetron Era 90an yang Gagal Jadi Anggota Dewan

Anak aktris senior Waty Siregar ini pernah menjadi figuran dengan bayaran tak seberapa.

"Dulu awalnya dari figuran dulu. Aku tuh sempat ikut ngasih makan ular, karena ibuku kan dulu (pernah jadi) penari ular," ucap Elma Theana seperti dikutip dari akun YouTube Call Me Mel, Kamis (30/4/2020).

Karena tekun, Elma mengaku perlahan honornya meningkat seiring waktu dan keterampilannya dalam berakting.

Baca juga: Elma Theana Kaget Ada Peninggalan Sejarah di Kampung Kemasan

"Jadi aku ingat banget, dulu pertama kali jadi figuran dibayarnya Rp 7.000. Tahun 1994, dari Rp 7.000 ke Rp 10.000, Rp 25.000 baru Rp 50.000, alhamdulillah," ucap Elma.

Salah satu prinsip yang Elma pegang selama berkarier adalah bagaimana mengutamakan keluarga dari penghasilan yang didapat.

Dari situ, kata Elma, ia jadi tahu arti bersyukur dan berusaha dalam hidup.

Baca juga: Elma Theana dan Reza Artamevia Mangkir Lagi di Sidang Gatot Brajamusti

"Kalau aku yakin kalau kita peduli dengan keluarga, terutama orangtua, Allah pasti bukakan jalan. Jadi aku dari dulu jadi tulang punggung keluarga aku, setiap ada uang kasih orangtua, jadi kadang enggak pernah pegang uang, tapi berkah dari situ datang," ucap Elma.

Adapun, Elma Theana adalah ibu empat anak kelahiran Jakarta, 3 Oktober 1974.

Kariernya dimulai tahun 1990-an sebagai bintang iklan televisi.

Baca juga: Elma Theana dan Reza Artamevia Jadi Saksi Kunci Kasus Gatot Brajamusti

Setelah itu, ia memulai kariernya di sinetron Toyib Minta Kawin.

Ia juga sempat merambah dunia tarik suara dengan merilis dua album yang berjudul Jangan Pisahkan pada tahun 1995, dan Mana Mungkin pada tahun 1997.