Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan, Salah Satu Penyebab Ngaretnya Jadwal Musikologi 2019

Kompas.com - 02/12/2019, 15:49 WIB
Rintan Puspita Sari,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Sabtu (30/11/2019) menjadi salah satu penyebab jadwal konser Musikologi 2019 mundur.

Hal itu berimbas pada batal tampilnya beberapa pengisi acara, hingga akhirnya pihak berwajib menghentikan gelaran konser.

Melalui akun media sosialnya, Musikologi menjelaskan beberapa hal terkait konser berujung rusuh di Senayan.

Baca juga: Panitia Musikologi 2019 Jelaskan Penyebab Fourtwnty Batal Tampil

"Hujan adalah sebuah berkah dari Tuhan untuk bumi. Kami tak menyalahkan kondisi alam," tulis Musikologi lewat akun @musikologi_ seperti dikutip Kompas.com, Senin (2/12/2019).

"Hanya saja kami sangat tidak mampu dan tidak siap untuk melawan kehendak alam dengan hujan lebatnya. Sebab kami sangat tak memprediksi bahwa cuaca akan seperti itu."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

--- Hujan adalah sebuah berkah dari Tuhan untuk bumi. Kami tak menyalahkan kondisi alam. Hanya saja kami sangat tidak mampu dan tidak sial untuk melawan kehendak alam dengan hujan lebatnya. Sebab kami sangat tak memprediksi bahwa cuaca akan seperti itu. . Terkait 'molor'nya acara sudah kami koordinasikan dengan pihak kepolisian setempat. Tapi secara mengejutkan pihak oknum keamanan melakukan sabotase terhadap genset kami. Padahal sebelumnya sudah kami beritahu sangat beresiko melakukan hal tersebut dan akan menimbulkan kerusuhan. Betul saja sesaat seringai selesai dan penanggung jawab acara kami sedang berdiskusi dengan salah satu pihak keamanan tiba-tiba salah satu oknum keamanan yang tak kami kenal melakukan sabotase genset dan membuat massa kecewa. Beberapa menit kemudian panitia berhasil menyalakan genset dan lighting, sound, alat kembali menyala tapi beberapa penonton sudah ada yang melakukan penjarahan ke panggung dan backstage artis karena melihat salah satu crew artis yg sedang berbenah sehingga diduga vendor sudah selesai. Padahal yang sedang menggulung kabel dan merapihkan alat adalah crew artis. . Hal yang membuat kami kecewa pihak oknum keamanan yang tak kami kenal pergi begitu saja seolah tak bersalah, sampai polisi yang membubarkan kerusuhan tersebut. Memang 'molor'nya acara adalah sebuah kesalahan. Tapi sepengetahuan kami pihak keamanan hotel sultan tak berhak melakukan sabotase tersebut ataupun mengambil keputusan yang vital seperti itu tanpa konsultasi ke pihak berwajib. --- (2/3)

A post shared by MUSIKOLOGI 2019 (@musikologi_) on Dec 1, 2019 at 7:12am PST

Dalam unggahan sebelumnya, Musikologi 2019 menjelaskan penampilan di panggung putih harus dihentikan selama 30 menit karena hujan. Hal itu menyebabkan Fourtwnty batal naik  panggung.

Baca juga: Batal Manggung, Feel Koplo Beberkan Kronologi Ricuh di Musikologi 2019

"Rangkaian acara di panggung putih 'molor' satu jam karena sempat break sekitar pukul 18.00-18.30, disebabkan hujan yg sangat lebat dan ada genangan air di bawah panggung," ucap Musikologi.

"Acara mulai tidak kondusif saat kedua kalinya hujan turun dengan sangat kencang dan membuat kewalahan panitia menahan pagar BRC agar tidak rubuh oleh hujan angin," tulis panitia.

Lain cerita dengan panggung merah. Meski dibangun lebih tinggi sehingga tidak terkendala hujan.

Baca juga: Batal Tampil di Musikologi 2019, Fourtwnty Minta Maaf pada Penggemar

Molor selama 90 menit di panggung ini terjadi justru karena salah satu sound engineer band pembuka (Jonkoppings) yang membuat data soundcheck artis hilang dan harus soundcheck ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com