Rhoma Irama bersama FORSA (Fans Rhoma dan Soneta), FAHMI TAMAMI (Forum Silahturahmi Takmir Masjid dan Mushola Indonesia), PAMDI (Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia) dan PIN (Perisai Idaman Nasional) menduga adanya kecurangan pada pemilu tahun ini.
“Etika dan moral yang selama ini selalu kita agung-agungkan telah menguap hilang, terutama dikalangan elite yang menguasi sumber daya politik dan ekonomi,” kata Rhoma Irama dalam jumpa pers di daerah Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024).
Pelantun “Begadang” itu bahkan menyebut pesta demokrasi bukan lagi untuk seluruh rakyat.
“Pemilihan umum yang sejatinya merupakan pesta rakyat, telah menjadi pesta kelompok tertentu saja. Kebebasan berpendapat dan memilih telah dibungkam dengan tekanan, beras dan uang,” ucap Rhoma Irama.
Rhoma Irama menyatakan ada empat poin yang disampaikan terkait dugaan kecurangan pemilu 2024 ini.
“Mengawal dan memastikan pemilu berlangsung jujur dan adil dengan ikut mengawasi perhitungan suara di KPU,” tutur Rhoma.
“Yang kedua menyampaikan berbagai bukti kecurangan baik penyalahgunaan bansos, politik uang, tekanan oleh aparat dan lain-lain, kepada pihak yang bertanggung jawab termasuk melalui tim sukses masing-masing paslon,” tambah Rhoma Irama.
Kemudian yang ketiga Rhoma Irama mengajak untuk mendorong Bawaslu, MK, dan DPR guna mengambil keputusan yang adil atas berbagai manipulasi yang terjadi pada pemilu 2024.
Terakhir, Rhoma meminta para pemimpin kembali menggunakan hati nurani dan akal sehat dalam melangkah dan menempatkan etika dan moral sebagai nilai-nilai yang utama.
Lebih lanjut, selama masih dalam proses penghitungan suara oleh KPU, Rhoma mengimbau agar pendukung ketiga capres dan cawapres tetap kondusif.
“Mengimbau seluruh pendukung paslon agar tidak terprovokasi untuk diadu domba, yang akan membuat situasi semakin parah,” tutur Rhoma Irama lagi.
https://www.kompas.com/hype/read/2024/02/22/173048266/pernyataan-sikap-rhoma-irama-terkait-dugaan-kecurangan-pemilu-2024