Sejak beredar di media sosial pada Kamis (15/2/2024) poster tersebut menuai protes dari netizen.
Gambar yang memperlihatkan tangan berdarah tergeletak di jalanan kosong itu dianggap terlalu sadis dan tak berempati pada pihak keluarga yang ditinggalkan.
Dheeraj Kalwani selaku produser akhirnya angkat bicara soal kritik terhadap poster VINA: Sebelum 7 Hari.
"Sejak awal, film ini sudah mendapat restu keluarga Vina. Penggambaran yang kami tampilkan juga berasal dari cerita keluarga," kata Dheeraj kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024).
Dheeraj Kalwani menjelaskan bahwa tragedi yang dialami oleh Vina sebenarnya lebih mengerikan dari penggambaran poster itu.
Dee Company justru berusaha menampilkan visualisasi yang lebih ramah untuk dikonsumsi penonton.
"Jika foto tesear poster dianggap terlalu mengerikan, fakta yang terjadi sebenarnya jauh lebih mengerikan. Kami visualkan akan penonton bisa ikut merasakan apa yang Vina rasakan," kata Dheeraj.
Pada kesempatan sama, Dheeraj Kalwani juga membantah pihaknya mengglorifikasi kekerasan melalui VINA: Sebelum 7 Hari.
"Tapi jika ada yang berfikir kami sedang glorifikasi kekerasan, jawabannya tidak. Saya di sini mau menyampaikan pesan yang sangat kuat, ada nilai-nilai moral dan ada pembelajaran bagi kita semua," ucapnya.
Film VINA: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara.
Film ini diadaptasi dari kisah tragis Vina yang dianiaya hingga diperkosa oleh geng motor di Cirebon pada 2016.
Dheeraj Kalwani berharap film VINA: Sebelum 7 Hari bisa menjadi pelajaran berharga agar tak ada lagi korban geng motor seperti Vina.
Film VINA: Sebelum 7 Hari rencananya akan tayang tahun ini.
https://www.kompas.com/hype/read/2024/02/16/140158166/poster-vina-sebelum-7-hari-dianggap-terlalu-sadis-produser-fakta-yang