Sejatinya, konser itu digelar di tujuh kota di Indonesia.
Namun baru berjalan 3 kota, tiba-tiba pihak promotor membatalkan konser tersebut.
Kompas.com merangkumnya sebagai berikut:
1. Tak tahu alasan promotor
Pemain drum Slank ini mengaku tak tahu menahu alasan pihak promotor membatalkan konser Slank Album Tujuh.
Menurut Bimbim, sebaiknya masalah tersebut langsung ditanyakan kepada pihak penyelenggara acara.
Namun Bimbim menyebut, pembatalan itu murni kesalahan promotor.
“(Konsernya) bermasalah sama promotornya sebaiknya nanya ke sana jangan ke sini,” kata Bimbim saat ditemui di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
“Waduh tanya aja deh ke sana (promotor), saya juga enggak ngerti,” ucap Bimbim lagi.
2. Kesal dibatalkan
Bimbim mengaku kesal saat konser tersebut batal. Namun dia tidak bisa berbuat banyak.
Slank diketahui baru menjalani konser di tiga kota, yakni Solo, Bali, dan Pekanbaru.
“Ya iyalah (kesal), konser tujuh kota berhenti di tengah jalan, baru beberapa kota kalau enggak salah,” ujar Bimbim.
3. Sayangkan banyak refund tiket belum selesai
Bimbim juga melihat banyak penonton yang masih meminta pengembalian dana tiket. Hal itu diketahui Bimbim melalui pesan Instagram.
“Kita baca DM (direct message) rata-rata banyak tiket yang belum dibalikin,” ujar Bimbim.
Sejauh ini, kata Bimbim, Slank berusaha berkomunikasi dengan promotor agar refund bisa segera diselesaikan.
“Sudah komunikasi sih kita kasih jangka waktu ke mereka,” tutur Bimbim.
4. Promotor harus punya lisensi
Belajar dari kejadian ini, Bimbim mengaku akan berhati-hati untuk bekerja sama dengan promotor acara.
Bahkan kata Bimbim, sebaiknya promotor harus memiliki lisensi khusus untuk menggelar acara.
“Justru pengin (ada) undang undang lisensi ya, promotor harus punya lisensi biar ketahuan profesional,” tutur Bimbim.
https://www.kompas.com/hype/read/2023/11/09/101213066/ketika-bimbim-buka-suara-soal-batalnya-konser-slank-album-tujuh