Sebagai informasi, Tupac Shakur meninggal dunia pada 13 September 1996 lalu. Ia meninggal beberapa hari setelah insiden penembakan geng yang terjadi di Las Vegas pada 7 September 1996.
Mopreme mengatakan, apabila Tupac adalah seorang kulit putih, mungkin saja pengungkapan kasus pembunuhannya tak akan lama.
"Pac adalah seorang pemuda kulit hitam dan kita memiliki tantangan di negara ini ketika kita membicarakan soal keadilan dan kesetaraan," kata Mopreme dalam wawancara dengan Sky News, dikutip dari NME, Sabtu (7/10/2023).
"Itu hanyalah hal alamiah yang terjadi, ini hanyalah sifat dasar di Amerika. Saya realistis tentang itu," lanjut Mopreme.
Diakui Mopreme, ia terkejut atas pengusutan mendadak itu dan membuahkan nama Duane 'Keffe D' Davis sebagai orang di balik pembunuhan Tupac.
Saking lamanya menanti kasus pembunuhan adiknya terungkap, kini usia putrinya pun sudah berusia 27 tahun.
“Saya terkejut, terkejut dan terkejut sudah lama sekali. Kami belum mendengar apa pun selama 27 tahun. Putri saya aja udah berusia 27 tahun, jadi akuntabilitas apapun sebenarnya sudah sangat bagus saat ini,” ucap Mopreme.
Dia menjadi sasaran di Las Vegas saat dia meninggalkan pertarungan Mike Tyson-Bruce Seldon di MGM Grand dan sedang dalam perjalanan ke klub malam dengan salah satu pendiri Death Row Records, Suge Knight.
Sebuah Cadillac putih berhenti di samping kendaraan mereka di sisi penumpang dan seorang pria bersenjata tak dikenal melepaskan 14 tembakan.
Tupac Shakur dipukul empat kali, kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Tersangka utamanya mengarah kepada sosok Duane ‘Keffe D’Davis’ mantan anggota geng Compton Crips yang juga paman mendiang Orlando “Baby Lane” Anderson.
Hingga Davis diadili, misteri pembunuhan Tupac Shakur masih mengundang pertanyaan.
Davis pun sempat menyatakan pembelaan melalui memoarnya berjudul Compton Street Legend (2019).
Di buku itu, Davis menuliskan bahwa keponakannya, Orlando 'Baby Lane' Anderson, adalah pihak yang menembak mati Shakur dari kursi penumpang.
Melalui memoar itu pula, Davis menuliskan bahwa dia tak berkeberatan untuk bersaksi kepada aparat setempat dan FBI tentang penembakan itu.
Namun, Kepala Jaksa Wilayah Las Vegas, Marc DiGiacomo mengatakan bahwa Davis adalah "komandan di lapangan, pengendali" dan "perancang kematian" Tupac Shakur, bukan sekadar penonton.
Sementara, di sisi lain, Anderson juga selalu membantah dirinya melakukan penembakan. Ia kemudian meninggal pada 1998 dalam kasus penembakan geng lainnya.
Melalui memoar itu pula, Davis menuliskan, dia tak berkeberatan untuk bersaksi kepada aparat setempat dan FBI tentang penembakan itu.
Hal ini ia lakukan sebagai imbalan agar hukuman penjara seumur hidup kasus narkobanya dapat ditangguhkan.
Duane 'Keffe D' Davis’ resmi didakwa para dewan juri di Nevada atas kasus pembunuhan 2Pac alias Tupac Shakur di Las Vegas pada 1996 pada Jumat (29/9/2023).
“Seringkali dikatakan bahwa keadilan yang tertunda adalah keadilan yang ditolak,” kata Jaksa Wilayah Las Vegas, Steve Wolfson dalam sebuah pernyataan kepada AP.
“Dalam kasus ini, keadilan telah tertunda, tetapi keadilan tidak akan diingkari,” tutup Steve.
https://www.kompas.com/hype/read/2023/10/07/124115866/kakak-tupac-shakur-sebut-kasus-pembunuhan-adiknya-lama-terungkap-karena