Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Pendakwah, Mamah Dedeh: Bukan Cita-cita, tapi Tergiring

Kata Mamah Dedeh, sejak kecil memang ia sudah otomatis diarahkan oleh keluarganya untuk menjadi seorang pemuka agama.

"Tidak cita-cita, tapi tergiring. Bapak saya guru ngaji, punya PAUD, punya masjid. Jadi dari kecil (berdakwah)," kata Mamah Dedeh di Hotel Mercure Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (7/9/2023).

Mama Dedeh menuturkan, sejak kecil ia dan saudara kandung lainnya sering membantu ayah untuk mengajar di sekolah.

Selain itu, Mamah Dedeh juga terbiasa ikut keluarganya mengisi berbagai macam acara keagamaan Islam.

"Saya ambil contoh, di kelurahan ada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, (lalu) yang bawa acara katakanlah saya, yang baca Al Quran saya, yang terjemah adek saya, yang ceramah bapak saya, jadi kadang-kadang sekelurahan dengerin kami doang," ujarnya.

"Jadi emang dari kecil, bukan keinginan, bukan cita-cita. Memang tergiring ke situ," ucap Mamah Dedeh.

Sebagai informasi, Mamah Dedeh lahir pada 5 Agustus 1951 di Ciamis, Jawa Barat. Pada usia 17 tahun, Mamah Dedeh sudah dikirim ke Jakarta oleh ayahnya untuk belajar Islam di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah (IAIN) Jakarta.

Lalu pada tahun 1994, aktor Benyamin Sueb mengajak Mamah Dedeh tampil di program radio dan saat itulah ia mendapat nama "Mamah Dedeh" karena ia membesarkan banyak anak-anak.

Mamah Dedeh kemudian semakin populer setelah memandu acara Mamah dan Aa bersama Abdel Achrian. Mamah Dedeh memandu acara dengan gaya khasnya yang ceplas-ceplos dan lucu.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/09/07/193253866/jadi-pendakwah-mamah-dedeh-bukan-cita-cita-tapi-tergiring

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke