Helaan Napas Panjang Widyawati Mengenang Sophan Sophiaan dan Pelukan Terakhir Sebelum Meninggal

Widyawati tak pernah menyangka hari itu akan tiba, hari di mana ia dan suami berpisah untuk selamanya.

“Tahun 2008 saya ditinggal suami yang betul-betul saya tidak pernah terpikir, saya ingat sekali sebelum beliau pergi kita sempat berbicara rencana pergi keliling dunia,” ucap Widyawati seperti dikutip dari kanal YouTube Sinemaku Pictures, Rabu (26/7/2023).

Widyawati menceritakan, mendiang suaminya memang diketahui menaruh minat besar dalam berkendara motor besar.

Siapa kira, ternyata Sophan Sophiaan juga harus berpulang setelah mengalami kecelakaan dengan motor besar yang ia kendarai.

“Suami memang senang sekali dengan motor sampai akhirnya dia punya motor besar, itu pun pemberian dari orang lain, karena dia bilang tak bisa membelinya karena mahal,” ucap Widyawati.

Dengan mata berkaca-kaca, Widyawati menyebut suaminya meninggal dunia dalam kecelakaan motor besar saat menggelar kegiatan touring keliling Pulau Jawa.

Widyawati masih ingat betul suaminya melakukan touring keliling Pulau Jawa karena didasari rasa nasionalisme.

“Pada tahun 2007, Kita sempat ikut road tour di Malaysia, akhirnya dari situ terpikirkan untuk bikin di Indonesia,” ucap Widyawati.

Ketika rencana itu terealisasi, Widyawati tak absen untuk mendampingi, ia dibonceng Sophan Sophiaan mengelilingi kota-kota di Pulau Jawa sepanjang medio 2008.

Sampai tiba di Surabaya dan Kediri, Widyawati terpaksa harus menggunakan mobil karena kondisi kurang sehat sehingga tak bisa berboncengan dengan suaminya bersama iring-iringan motor besar.

“Biasanya kita sarapan pagi bersama, dan itu pertemuan terakhir kita, dia sempat peluk saya lama sekali, lalu dia bilang ‘I love you’, itu biasa dia lakukan, mau pergi bilang ‘I love you’, mau tidur bilang ‘I love you’, pada saat itu biasanya saya selalu ikut dibonceng dia, tapi dari situ saat mau menuju Yogya dia bilang untuk di mobil saja karena memang saya sedang kurang sehat, dia minta nanti saja dari Yogya menuju Cilacap baru saya ikut lagi,” tutur Widyawati.

Merasa ada yang hilang saat tak mendampingi suami mengendarai motor, Widyawati melongok dari jendela mobil dan melihat Sophan Sophiaan tengah bersiap mengendarai motor besar jenis Harley Davidson menuju Yogyakarat.

Merasa punya firasat, Widyawati tiba-tiba turun dari mobil untuk menghampiri Sophan Sophiaan dan segera memeluknya.

“Entah mengapa saya itu tiba-tiba di dalam mobil menengok ke kanan, saya lihat dia sedang memakai helm, saya amati dia, tiba-tiba dalam hati saya bilang harus turun, akhirnya saya turun hampiri dia, lalu saya peluk dia, saya cium dia dan bilang ‘I love you’,” ucap Widyawati.

Seperti kata pepatah takdir tak pernah ada yang tahu, siapa sangka pelukan itu menjadi pelukan dan pertemuan terakhir Widyawati dan Sophan Sophiaan.

“Dan itu pertemuan terakhir saya dengannya,” ucap Widyawati dengan napas tersengal-sengal menahan tangis.

Diketahui, Sophan Sophiaan meninggal dunia pada 17 Mei 2008 dalam sebuah kecelakaan motor di Widodaren, Ngawi, Jawa Timur perbatasan dengan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah.

Sophan Sophiaan berpulang di usia 64 tahun dengan meninggalkan seorang istri dan dua anak laki-laki bernama Roma Sophiaan dan Romi Sophiaan.

Widyawati dan Sophan Sophiaan menikah sejak tahun 1972, setelah 36 tahun membangun rumah tangga, keduanya dipisahkan oleh maut.