Bentuk Sekolah Kesetaraan Bebas Biaya, Andien Aisyah Ungkap Cerita Awal Mulanya

Andien menceritakan awal mula ia tergerak membentuk sekolah tersebut bahkan dengan dana pribadi.

Selama beberapa tahun belakangan, kata Andien, ia prihatin pada berbagai isu sosial.

"Tapi kadang-kadang aku juga berpikir ingin melakukan sesuatu yang lebih sustain (bertahan lama) sebenarnya," kata Andien, ditemui di Kampung Pemulung Joglo, Jakarta Barat, Kamis (6/4/2023).

Meski aktif memberikan bantuan pendidikan seperti menyumbangkan buku, alat tulis, atau sepatu ia merasa itu hanya berdampak pada saat itu saja.

Setelah menimbang-nimbang, Andien memilih membentuk Sekolah Anak Percaya.

"Aku akhirnya memilih jalan ini karena aku percaya dari pendidikan ini, orang-orang yang berada khususnya di area pemulung ini bisa keluar dari lingkaran yang mungkin selama ini mereka berkutat di situ saja," ucap Andien.

Andien menuturkan, dari kunjungannya selama ini, ia mendengar cita-cita anak-anak di kampung pemulung sekadar menjadi seperti ibu ayah mereka. Hanya yang terlihat di depan mereka.

Andien pun berpikir bahwa mereka butuh diasah secara ilmu dan kesempatan.

"Jadi apa goals makronya? Adalah kayak kesempatan untuk mereka, pekerjaan yang layak supaya, mereka bisa keluar dari lingkaran yang mereka rasa mereka tidak bisa keluar dari situ," jelas Andien.

Dua Sekolah Anak Percaya tersebut berlokasi di Kampung Pemulung Pondok Kopi, Jakarta Timur, dan yang baru diresmikan di Kampung Pemulung Joglo, Jakarta Barat.

Sekolah Anak Percaya bukan berupa bangunan yang didirkan secara khusus melainkan memanfaatkan tempat yang ada di sekitar perkampungan untuk belajar.

Yang utama dari Sekolah Anak Percaya adalah memberikan beasiswa pengajaran kepada siapapun tak terbatas usia untuk belajar lalu mengikuti ujian kesetaraan sekolah (paket A, B, C).