Bukan Minta Gratisan, Magdalena Ungkap Alasan Tunjukkan Jumlah Followers Sebelum Review Makanan

Salah satunya adalah tentang dirinya yang dituding mencari gratisan dengan menunjukkan jumlah followers pada pemilik tempat usaha.

Menurutnya, menunjukkan followers merupakan bagian dari instrumen untuk membantu pemilik usaha paham akan manfaat digitalisasi media ketika mereka akan melakukan review sukarela.

"Tim MGDALENAF akan meminta perizinan syuting kepada pelaku usaha, baik melalui WhatsApp atau SMS resmi, begitu pula dengan kunjungan langsung," kata Magdalenaf dikutip dari akun TikTok-nya.

"Tim akan memperlihatkan portofolio media MGDALENAF, salah satu instrumennya adalah jumlah followers, supaya pelaku usaha tersebut mengerti bagaimana manfaat digitalisasi dari media MGDALENAF, dan tahap ini hanya dilakukan untuk meminta perizinan syuting," imbuhnya.

Magdalena membantah hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan makanan gratis.

Selama ini, dia dan tim selalu berinisiatif untuk membayar makanan yang akan mereka review.

"Setelah mendapatkan izin, aku dan tim akan melakukan review tanpa memungut biaya apapun," ujarnya.

"Dan tentunya, selalu berinisiatif untuk membayar makanan yang direview," sambung Magdalena.

Diberitakan sebelumnya, nama Magdalenaf trending di media sosial dan ramai dikritik setelah potongan video podcastnya bersama Samuel Christ viral.

Dalam video tersebut, Magdalena menceritakan profesinya sebagai food vlogger yang masih dipandang sebelah mata.

"Aku pernah ya ini fun fact, baru tahun lalu, aku datang ke tempat makan, aku udah nunjukin follower aku berapa, bisa bantu sejauh apa," kata Magdalenaf.

"(Dijawab) iya tapi ini kan bisnis, saya dikasih apa," lanjutnya menirukan respons pemilik tempat makan.

Saat itu Magdalena merasa heran dengan respons pemilik tempat makan.

"Dalam hati 'pak ini nilainya tidak ternilai loh. Kalau misal lo disuruh bayar ke gue, bisa bayar berapa,'" kata Magdalenaf sambil terkekeh.

Tak hanya Magdalena, Samuel Christ yang memiliki konten tersebut juga telah menghapus konten dan meminta maaf atas kesalahpahaman yang timbul akibat kontennya.