Tanggapan Clara Shinta Usai Dirumorkan Jadi Simpanan Pejabat

Rumor itu berawal dari twit yang diunggah di akun @Askrlfess. Pengirim menyebut wanita inisial CS sebagai wanita simpanan atasannya berinisial DA.

"Hubungan dia dan atasan gue DA sudah lumayan lama. Bahkan atasan gue, punya hp lain buat chat sama si CS," demikian isi twit tersebut.

"Mereka beberapa kali check in ke hotel buat HS. CS ini ga mikirin istri dan anak dari atasan gue ya? Padahal, gue sudah check kalau si CS ini berstatus janda dan mempunyai anak," lanjutnya.

Pengirim juga menyebut bahwa istri dari bosnya sudah tahu adanya perselingkuhan tersebut tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Tidak itu saja, pengirim twit juga menyebut bahwa produk yang dijual CS tidak memiliki BPOM.

Atas ramainya tudingan tersebut, Clara Shinta membuat klarifikasi melalui unggahan Instagram-nya.

"Pagi-pagi DM rame, berusaha membunuh karakter dan nama baik yang sudah saya bangun sekian lama," tulisnya di akun @clarashintareal, Selasa (25/10/2022).

Namun Clara Shinta tak bisa berbuat banyak karena apapun yang dia ucapkan hanya akan dianggap sebagai pembelaan diri.

"Saya sadar betul apapun yang saya tulis akan dianggap suatu tindakan pembelaan diri," tulis Clara.

"Karena kembali lagi, ada pepatah mengatakan mana ada maling mau mengaku. Stigma tersebut sudah cukup kuat dipegang teguh oleh masyarakat luas," imbuhnya.

Wanita yang dikabarkan telah bercerai dengan suaminya itu menyayangkan beredarnya twit tersebut tanpa ada bukti.

"Aku tidak bisa mengontrol apa yang dipikirkan orang lain terhadap aku, apalagi setelah tersebarnya Hoax dari akun Twitter yang tidak bertanggung jawab," tulisnya.

"Ditambah pihak tersebut tidak bersedia menyertakan bukti atas apa yang diomongkan dengan alasan keselamatan diri," lanjutnya.

Sebagai informasi, Clara Shinta dikenal dengan konten TikTok yang beragam. Dari menari, promo produk hingga membuat konten-konten lucu sejak tahun 2019.

Di usia 25 tahun, Clara Shinta juga diketahui telah menjadi CEO PT Askara Syandana Mulia.

Sebelumnya saat masih berusia 20 tahun, Clara menjadi komisaris PT. Meraki Indonesia.