Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Navicula Tampil Kritis di Panggung Prost Fest

Band psychedelic-grunge asal Bali ini menyinggung isu-isu global hingga buruknya kualitas udara di kota Jakarta.

Navicula membuka penampilannya dengan menyanyikan lagu "Menghitung Mundur".

"Pros Fest angkat tangan kalian semua. Mari menghitung mundur bersama Navicula," seru Robi, sang vokalis.

"Everyone Goes to Heaven", "Biarlah Malaikat", dan "Busur Hujan" kemudian dibawakan secara silih berganti.

Sebelum beranjak ke lagu "Kembali ke Akar", Navicula sempat menyinggung masalah perubahan iklim global.

Lewat lagu tersebut, Navicula mengajak para penonton ikut merespons isu perubahan iklim global ini dengan aksi-aksi kecil dari diri sendiri.

"Dinasti Matahari" dan "Mafia Hukum" menjadi lagu selanjutnya yang menghentak panggung.

"Lagu berikutnya untuk Bali tercinta. Satu-satunya tempat di dunia yang berani tutup 1x24 jam sampai bandaranya ditutup, stop semua aktivitas," kata Robi.

"Saat Semua Semakin Cepat, Bali Berani Berhenti" langsung disambut meriah para penonton.

Robi bahkan berkali-kali memberikan kesempatan bagi penonton bernyanyi bersama di lagu tersebut.

Di lagu selanjutnya, Navicula membahas masalah kualitas udara di kota Jakarta.

Robi pun bercerita tentang pengalaman Navicula terjebak di dalam taksi dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Gandaria.

Dalam perjalanan penuh kemacetan itu, mereka merasa kegerahan dengan buruknya kualitas udara di ibukota.

Keresahan dan pengalaman terjebak kemacetan itu lalu dituangkan ke dalam lagu "Metropolutan" yang seketika ditulis oleh mereka.

Lagu tersebut sekaligus menutup 45 menit penampilan Navicula di Singaraja Stage.

https://www.kompas.com/hype/read/2022/08/13/182842266/navicula-tampil-kritis-di-panggung-prost-fest

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke