El Rumi mengaku 70 persen perasaannya saat itu bangga, sementara 30 ia merasa sedih karena selama setahun harus ditinggal ayahnya.
"30 persen sedih karena ditinggalin. Cuma 70 persen bangga karena ini kasus anomali, bukan kasus biasa. Ini kasus politik banget dan menurutku kalau ini bukan ayah enggak bakal diginiiin, tapi karena ayah jadi diginiin," ujar El Rumi dikutip Kompas.com di kanal YouTube Eventori.id, Minggu (31/7/2022).
Menurut El Rumi, ada agenda politik yang saat itu membuat ayahnya masuk penjara. Melihat hal itu, justru El Rumi bangga melihat ayahnya.
Namun, di sisi lain ia sedih karena ia tak bisa bertemu dengan sang ayah selama satu tahun.
"Karena waktu itu juga waktu menuju Pilpres (Pemilihan Presidena) ya jadi ini ada agenda politik yang terstrukturlah jadi aku enggak malu, sedih iya. Sedih tentu, enggak ketemu ayah satu tahun, malu enggak, justru bangga," kata El Rumi.
El Rumi mengatakan, ia tak malu melihat sang ayah masuk penjara karena ayahnya bukan tersandung kasus pelecehan seksual maupun korupsi.
"Karena kalau orang merhatiin dan orang paham politik tahu kasus ini buatan bukan karena ayah korupsi atau karena ayah membunuh atau karena ayah melecehkan cuma karena politis aja, malu enggak," lanjut El Rumi.
Sebagaimana diketahui Ahmad Dhani menghirup udara bebas pada Senin (30/12/2019).
Dhani keluar dari penjara setelah lebih setahun menjadi waga binaan atas kasus ujaran kebencian melalui media sosial.
https://www.kompas.com/hype/read/2022/07/31/121642466/ahmad-dhani-sempat-masuk-penjara-el-rumi-70-persen-bangga-30-persen-sedih