Dia bahkan mengaku pernah hilang di sejumlah negara.
"Kemana pun aku pergi aku hilang. Aku pernah hilang di New York, Los Angeles, Jepang, Singapura, Hong Kong," kata Livy dikutip dari YouTube Jonathan Liandi.
"Ngomong-ngomong itu bukan hal yang dibanggain. Aku gampang hilang, aku hampang banget diculik," ujarnya.
Livy kemudian menceritakan salah satu pengalamannya saat hilang di Jepang.
Waktu itu usia Livy baru menginjak 15 tahun, dan tiba-tiba ada seorang pria mengajak berkenalan.
"Ada Dude ini mau ngajak kenalan, dia bilangnya mau ngasih tahu aku jalan," ucap Livy.
"Tapi akhirnya dia bawa ke resto, ngasih aku ramen gratis," sambungnya sambil tertawa.
Livy sendiri tak habis pikir dengan dirinya waktu itu yang tidak memikirkan kemungkinan diculik oleh orang asing.
"Bisa kamu bayangkan kalau aku lebih muda, aku bisa diculik," kata Livy.
"15 aja masih ada potensi untuk diculik," kata Jonathan menanggapi.
Pada kejadian lainnya, Livy menceritakan tentang hilangnya dia di Amerika Serikat selama lima jam hingga membuat ibunya berpikir Livy tidak akan kembali.
"Waktu di Amerika Serika, aku hilang lima jam, ibuku berpikir 'gila anak aku enggak bakal balik lagi,'" ujar Livy.
Sering hilangnya Livy di luar negeri akhirnya diungkap oleh brand ambassador Alter Ego itu.
"Soalnya ibuku dimana pun kita sampai di suatu tempat, dia itu jetlag, dia akan bilang 'aku akan tidur,'" ucap Livy.
"Jadi aku pergi sendiri. Kalau sama ayahku enggak pernah hilang, kalau sama ibuku selalu hilang," lanjutnya.
Karena pengalaman itu juga, kini meskipun Livy sudah berusia 20 tahun, ibunya tak membiarkan Livy bepergian sendiri saat di luar negeri.
https://www.kompas.com/hype/read/2022/06/18/124731066/hampir-diculik-di-jepang-livy-renata-bilangnya-mau-ngasih-tahu-jalan-dia