Diperiksa atas Laporan Skincare T, Mayang: Niat Cuma Berbagi Opini

Mayang berujar, ia hanya ingin beropini sebagai konsumen dari suatu produk yang ia gunakan. 

“Niatnya aku kan kemarin cuma berbagi opini supaya orang lain enggak merasa seperti apa yang aku rasakan,” ujar Mayang sembari menunjuk ke wajahnya di Polda Metro Jaya, Jumat (27/5/2022).

“Iya aku kan sempat ngasih unjuk fotonya, aku lagi breakout tuh lagi merah-merah jerawatnya makin parah di sini, sama di sini,” lanjut Mayang.

Diakui Mayang, wajahnya memang saat itu sedang berjerawat saat menggunakan produk skincare tersebut.

Namun, ia tak menyangka setelah menggunakan skincare itu justru wajahnya tak lekas membaik.

“Karena aku mukanya sensitif banget, kalau sudah enggak cocok sama satu produk, sekali pakai tuh malamnya langsung kelihatan atau besoknya tuh langsung kelihatan. Merah-merah, langsung muncul tuh jerawat kecil-kecil,” lanjut Mayang.

Karena wajahnya yang kala itu makin parah, Mayang akhirnya berkonsultasi dengan dokter langganannya di sebuah klinik kecantikan.

Namun, ia bersyukur wajahnya kini sudah mendingan setelah berobat di klinik tersebut.

“Lumayan cukup banyak sih, sampai aku konsultasi juga ke dokter aku. Di klinik, ini harus gimana ya, sudah sih udah mendingan,” tutur Mayang.

Sebelumnya diberitakan bahwa adik mendiang Vanessa Angel, Mayang Lucyana Fitri dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh pihak produk skincare berinisial T.

Pihak produk skincare inisial T melaporkan Mayang atas dugaan tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik, Selasa (12/4/2022).

Semua bermula dari Mayang yang membeli sepaket skincare berisi empat produk seharga Rp 230.000 pada 24 Maret 2022.

Dalam ulasannya di Instagram, enam jam setelah barang datang, Mayang mengeklaim wajahnya mengalami breakout.

Dua hari setelah membeli skincare tersebut Mayang juga membuat video ulasan usai mengenakan produk tersebut. Semua ulasannya menyebutkan nama akun skincare T.

Mayang diancam dengan Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 mengenai informasi dan transaksi elektronik dan juga Pasal 310 dan 311 KUHP.

Ancaman hukumannya maksimal empat tahun penjara dan denda Rp 750 juta.